Di sudut ruang kelas yang sepi
Aku duduk sendiri, mengenang hari-hari
Ketika tawa dan suara kalian meramaikan pagi,
Kini senyap, hanya jejak ingatan yang tersisa di hati.
Dimana kalian kini, anak-anak yang dulu berlari?
Menggapai mimpi-mimpi yang pernah kita bagi,
Kalian terbang jauh, mengarungi dunia yang tak kupahami,
Sedangkan aku, di sini, menunggu dalam sunyi.
Adakah kalian ingat kisah-kisah sederhana?
Tentang perjuangan, tentang cita-cita mulia,
Ataukah semua itu telah terlupakan di tengah hiruk pikuk masa,
Di antara gedung-gedung tinggi dan jalan yang tak berujung rupa?
Aku rindu menatap mata-mata penuh harap,
Rindu tanya sederhana, jawaban yang tak rumit diucap,
Tapi lebih dari itu, aku rindu melihat kalian dewasa,
Menyapa dengan kabar baik, meski hanya sebaris kata.
Namun tak ada surat, tak ada chat
Seolah jarak membentang, membuat kita terpisah jauh ke dasar,
Aku hanya bisa bertanya dalam lirih:
Dimana kalian kini, murid-murid yang pernah kubimbing dengan kasih?
Apakah mimpi-mimpi itu telah terwujud nyata?
Apakah kalian bahagia di tempat yang berbeda?
Aku di sini, tetap setia menanti
Sebuah kabar, meski hanya lewat angin yang berbisik lembut sekali.
Dimana kalian kini, anak-anak masa lalu?
Dalam doa, aku titipkan harapan yang tak pernah layu.
Semoga kalian temukan jalan yang terang
Dan kenangan di sini, semoga tetap kalian kenang.
Py Laba, 08 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H