Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam yang Kelam

7 Oktober 2024   22:59 Diperbarui: 8 Oktober 2024   04:41 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kelam malam yang merayu bisu,
Aku terjaga, mengusir kantuk yang tak mau datang,
Seperti bayang-bayang masalah yang menderu,
Membelit hati, menyesakkan dada tanpa kelonggaran.

Langit hitam menggantung tanpa bintang,
Seakan menyimpan rahasia keluh yang kutahan,
Aku tenggelam dalam sunyi yang bising,
Riuh pikiran tak kunjung berhenti bertanya.

Apa yang salah? Apa yang hilang?
Berputar-putar, menari dalam lingkaran gelisah,
Harapan kian memudar dalam deru waktu,
Dan malam ini, aku masih terjaga, terkurung bisu.

Baca juga: Malam yang Sunyi

Rembulan yang pucat tak memberi jawaban,
Hanya menatap, seperti memahami keresahan,
Angin berbisik lembut di sela tirai,
Namun tak sanggup membungkus luka yang merayap.

Kutunggu fajar yang tak kunjung tiba,
Mencari damai di antara labirin masalah,
Tapi malam ini, aku sendiri,
Dalam sunyi yang seolah tak mengenal akhir.

Kapan kutemukan cahaya? Kapan beban ini terlepas?
Pertanyaan-pertanyaan yang hanya terdiam,
Dan malam yang sunyi tetap merangkulku erat,
Dalam pelukan kekosongan yang tak bisa kutinggalkan.

Py Laba, 07 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun