Di bawah terik mentari yang tak beranjak,
Kutunggu sepi dalam diam yang panjang,
Angin berdesir, tapi tak membawa kabar,
Waktu seolah terhenti, tak ada yang datang.
Langit biru tak memberi pertanda,
Burung-burung pun enggan bersuara,
Di tengah siang yang menyala-nyala,
Hanya aku dan bayangku, terus menunggu.
Rindu mengalir seperti embun yang lenyap,
Menguap di tengah panas yang menyiksa,
Namun, tak jua langkahmu terdengar,
Hanya harapan yang menggantung di cakrawala.
Kupandangi jalan yang kosong tak bertepi,
Setiap detik terasa abadi,
Menanti di siang bolong, sendiri,
Seperti mimpi yang tak kunjung berakhir.
Py Laba, 06 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H