Dalam hening, kutemukan jejak-Mu di angkasa,
Cahaya lembut yang menyusup di celah pagi,
Angin berbisik, membawakan salam cinta,
Aku tersadar, Engkau tak pernah pergi.
Dalam diam, kuterima pelukan kasih-Mu,
Di relung hati yang rapuh, Kau hadirkan damai,
Tak perlu kata, tak perlu suara menggema,
Hanya rasa yang menuntun, menguatkan langkahku kembali.
Setiap daun yang jatuh, seolah kau titipkan pesan,
Bahwa hidup adalah anugerah yang penuh makna,
Meski badai datang mengguncang lautan jiwaku,
Dalam hening, Kau tetap bersama.
Langit dan bumi menyaksikan cinta yang tak terputus,
Antara yang fana dan yang kekal selamanya,
Kau hadir di antara tiap tarikan nafasku,
Seperti bayang yang tak pernah meninggalkan cahaya.
Dalam hening, aku merasa kehadiran-Mu,
Mengisi kekosongan yang pernah membelenggu,
Tak ada jarak, tak ada sekat di antara kita,
Hanya aku, dan Kau, dalam keabadian yang menyatu.
Py Laba, 21 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H