Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidayah dari Langit

20 September 2024   12:08 Diperbarui: 20 September 2024   12:29 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: roumahwakaf.com)

Kala malam menggantung sunyi,
Bintang-bintang bersinar rembulan di ufuk tinggi,
Angin berbisik lembut dalam doa tak terhenti,
Seakan bumi menanti,
Sebuah hidayah yang datang dari langit ilahi.

Duka pun terurai di sudut hati,
Dalam gelap, teraba jalan yang tersembunyi,
Namun sinar itu tiba,
Menerangi jiwa yang sempat teraniaya,
Menggugah asa yang nyaris binasa.

Seperti hujan yang turun tanpa henti,
Hidayah mengalir lembut,
Menghapus resah dan kegelisahan sunyi,
Menyentuh tiap rongga dengan rahmat abadi,
Membawa damai, teduhnya suci.

Tangan terangkat, memohon tanpa kata,
Langit menjawab dengan cinta yang nyata,
Dalam sekejap, gelap berubah terang,
Jiwa yang sempat kehilangan arah,
Kini bersujud dalam syukur tak berbilang.

Hidayah dari langit,
Mengubah kelam menjadi cahaya,
Mengisi kosong dengan makna,
Membawa langkah-langkah kembali pada-Nya,
Menuju puncak cinta sejati, di atas semua.

Py Laba, 20 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun