Membayangkan Rasulullah Muhammad SAW masih hidup di zaman sekarang adalah sebuah renungan yang penuh dengan makna dan pertanyaan. Beliau, yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, adalah teladan sempurna dalam setiap aspek kehidupan. Sebagai seorang nabi dan pemimpin umat, Rasulullah SAW mengajarkan nilai-nilai yang abadi: kasih sayang, keadilan, integritas, dan kebenaran. Namun, zaman sekarang begitu berbeda dari masa hidup Rasulullah  SAW dengan kemajuan teknologi, perubahan sosial, dan berbagai tantangan global yang dihadapi umat manusia. Bagaimana kiranya Rasulullah SAW akan menanggapi dunia modern ini? Bagaimana beliau akan mengajarkan umatnya untuk beradaptasi dan tetap berada di jalan yang benar di tengah perkembangan zaman yang begitu pesat?
1. Teknologi dan Media Sosial: Pedang Bermata Dua
Zaman sekarang ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Internet, media sosial, dan smartphone telah mengubah cara manusia berkomunikasi, bekerja, dan mengakses informasi. Jika Rasulullah SAW masih hidup, beliau pasti akan melihat teknologi ini sebagai alat yang bisa digunakan untuk kebaikan maupun keburukan. Di satu sisi, teknologi dapat memudahkan penyebaran ilmu dan dakwah. Melalui internet, pesan-pesan Islam dapat tersebar ke seluruh dunia dalam hitungan detik. Namun, di sisi lain, media sosial juga sering kali menjadi ladang fitnah, kebohongan, dan perpecahan.
Rasulullah SAW pasti akan menasihati umatnya untuk menggunakan teknologi dengan bijaksana. Beliau akan mengingatkan pentingnya menjaga lisan dan perilaku di dunia maya, sama seperti di dunia nyata. Dalam haditsnya, beliau bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam." Prinsip ini relevan dengan bagaimana kita harus bersikap di media sosial. Rasulullah SAW akan mendorong kita untuk memanfaatkan teknologi untuk memperkuat ukhuwah, menyebarkan kebaikan, dan menjauhkan diri dari perbuatan yang merusak keharmonisan umat.
2. Tantangan Global: Kemiskinan, Perang, dan Keadilan Sosial
Rasulullah SAW adalah pemimpin yang selalu berpihak kepada yang lemah dan tertindas. Di zaman modern ini, ketimpangan ekonomi, kemiskinan, dan ketidakadilan masih menjadi masalah besar. Banyak negara yang mengalami perang dan konflik berkepanjangan, sementara di belahan dunia lain, sebagian kecil populasi hidup dalam kemewahan yang berlebihan. Jika Rasulullah SAW masih hidup, beliau akan tetap menyerukan pentingnya keadilan sosial, seperti yang beliau lakukan selama hidupnya.
Dalam masyarakat Madinah yang beliau bangun, Rasulullah SAW menerapkan prinsip kesetaraan, di mana setiap orang, baik yang kaya maupun yang miskin, memiliki hak yang sama. Beliau juga selalu menekankan pentingnya sedekah dan zakat sebagai cara untuk mengurangi kesenjangan sosial. Jika beliau masih hidup, Rasulullah SAW akan mendesak umatnya untuk terus membantu mereka yang membutuhkan, baik di sekitar kita maupun di seluruh dunia. Beliau akan mengingatkan bahwa harta adalah titipan, dan keadilan serta kesejahteraan bersama adalah tujuan utama.
3. Isu Lingkungan: Amanah Manusia terhadap Alam
Isu lingkungan dan perubahan iklim merupakan salah satu tantangan terbesar di abad ini. Kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Dalam ajaran Islam, manusia diberikan amanah untuk menjaga alam sebagai khalifah di bumi. Rasulullah SAW selalu mendorong hidup sederhana dan menjaga alam. Beliau pernah bersabda, "Barang siapa yang menanam pohon, maka Allah akan memberinya pahala selama pohon itu masih hidup."
Jika Rasulullah SAW masih hidup di zaman sekarang, beliau pasti akan memperingatkan umatnya tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Rasulullah SAW akan mendorong kita untuk menggunakan sumber daya alam dengan bijaksana, tidak berlebihan, dan selalu berusaha memperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Beliau akan menyerukan umat manusia untuk menghentikan perusakan lingkungan, membatasi penggunaan plastik, mengurangi polusi, dan beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan.