Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Daun Kehidupan

13 September 2024   05:29 Diperbarui: 13 September 2024   13:20 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: https://kumparan.com)

Hidup bagaikan sehelai daun,
Terombang-ambing dalam angin,
Terkadang hijau penuh harapan,
Namun tak jarang layu tak terperikan.

Daun yang jatuh di tanah basah,
Menyatu dengan bumi, memberi hikmah,
Tak pernah ia marah atau bertanya,
Mengapa harus terpisah dari dahan tua.

Setiap uratnya menyimpan cerita,
Perjalanan panjang, mimpi dan cita,
Dari kuncup kecil hingga tua,
Menjadi saksi waktu yang tak pernah lupa.

Baca juga: Air Kehidupan

Hidup kita juga seperti daun,
Melayang dalam ketidakpastian,
Menemukan tempat di tanah takdir,
Membiarkan waktu mengukir jejak di pasir.

Dan saat akhirnya tiba waktunya gugur,
Daun tak pernah merasa hancur,
Sebab ia tahu, dalam sepi kejatuhannya,
Ada harapan baru di ujung musim yang berbeda.

Py Laba, 13 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Sisa-sisa Kehidupan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun