Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya Fajar

7 September 2024   06:27 Diperbarui: 7 September 2024   06:28 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: https://www.kompas.com)

Saat embun pagi menggantung di daun
Kegelapan malam perlahan berlalu
Cahaya fajar mulai menerpa wajah bumi
Menyibak kabut, membuka hari

Di ufuk timur, matahari tersenyum malu
Menorehkan jejak merah di langit biru
Hangatnya membelai lembut pagi yang dingin
Mengalirkan harapan, mengusir angin murung

Fajar bukan sekadar datangnya terang
Ia adalah janji baru setiap hari
Bersama sinarnya, kita belajar berani
Menyongsong esok dengan langkah pasti

Baca juga: Cahaya Abadi

Cahaya fajar adalah keajaiban sederhana
Melukis mimpi di atas kanvas dunia
Mengajarkan kita tentang asa yang tak padam
Bahwa di balik malam, selalu ada sinar terang.

Py Laba, 07 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Keajaiban Cinta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun