Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Kesalahan Orang Tua Baru, Mencontek dan Menjiplak Gaya Orang Tuanya dalam Mendidik Anak

29 Agustus 2024   06:42 Diperbarui: 29 Agustus 2024   06:45 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi orang tua adalah sebuah peran besar yang penuh dengan tantangan dan tanggung jawab. Bagi banyak orang tua baru, tidak ada panduan pasti yang mengajarkan bagaimana mendidik anak dengan benar. Hal ini sering membuat mereka menoleh ke belakang, mencontek dan menjiplak gaya orang tua mereka sendiri dalam mendidik. Meski ada banyak kebijaksanaan yang bisa diambil dari generasi sebelumnya, tetapi tanpa penyaringan dan adaptasi, mengikuti jejak orang tua secara membabi buta bisa menjadi kesalahan yang merugikan.

1. Pengulangan Pola Pengasuhan Tanpa Evaluasi

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh orang tua baru adalah mengulangi pola pengasuhan yang mereka alami saat kecil, tanpa mengevaluasi apakah pola tersebut masih relevan atau sesuai dengan perkembangan zaman. Setiap generasi menghadapi tantangan dan dinamika yang berbeda, sehingga cara mendidik anak pada masa lalu belum tentu sesuai untuk masa kini. 

Misalnya, metode disiplin yang keras dan kurang memperhatikan aspek emosional anak mungkin masih diterapkan oleh sebagian orang tua baru karena mereka merasa berhasil saat dididik dengan cara itu. Namun, penelitian modern menunjukkan bahwa pendekatan yang lebih empatik dan suportif cenderung lebih efektif dalam membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.

2. Mengabaikan Keunikan Anak

Setiap anak adalah individu yang unik dengan kebutuhan, karakter, dan bakat yang berbeda. Mengadopsi pola pengasuhan yang seragam seperti yang diterapkan oleh orang tua dulu dapat mengabaikan keunikan anak. Misalnya, beberapa orang tua mungkin lebih menekankan prestasi akademik seperti yang dilakukan orang tua mereka, tanpa memperhatikan apakah anak memiliki minat atau bakat di bidang lain seperti seni atau olahraga. Ini dapat menyebabkan anak merasa tidak dihargai dan bahkan mengurangi rasa percaya diri mereka.

Orang tua baru harus belajar mengenali dan menghargai perbedaan ini, serta menyesuaikan gaya pengasuhan mereka agar lebih sesuai dengan kebutuhan spesifik anak. Alih-alih meniru gaya lama, orang tua dapat berusaha untuk menjadi lebih responsif dan fleksibel dalam pendekatan mereka, membangun lingkungan yang mendukung perkembangan pribadi anak secara menyeluruh.

3. Ketidakmampuan Menerima Kritik dan Saran Baru

Generasi sebelumnya mungkin memiliki pendekatan yang lebih otoriter dalam mendidik anak, di mana suara orang tua adalah keputusan akhir dan tak terbantahkan. Banyak orang tua baru merasa bahwa dengan meniru pola ini, mereka menunjukkan rasa hormat terhadap pengalaman dan kebijaksanaan orang tua mereka. Namun, ketidakmampuan untuk menerima kritik atau saran baru mengenai pengasuhan dapat menutup pintu untuk belajar dan berkembang sebagai orang tua.

Di era informasi saat ini, banyak sekali sumber daya yang dapat membantu orang tua baru untuk memahami berbagai pendekatan dalam mendidik anak. Memanfaatkan hasil penelitian terbaru, saran dari ahli perkembangan anak, dan berbagai pengalaman dari orang tua lainnya dapat memperkaya pola pengasuhan. Berpegang teguh pada metode lama tanpa evaluasi kritis bisa menghambat kemampuan orang tua untuk menyediakan lingkungan terbaik bagi perkembangan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun