Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Suara Klakson, Bentuk Sapaan di Jalan, Antara Kebiasaan dan Etika Berkendara

26 Agustus 2024   13:58 Diperbarui: 31 Agustus 2024   15:46 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi klakson. (tribunnews.com) 

Suara klakson adalah bagian integral dari pengalaman berkendara, terutama di negara-negara dengan lalu lintas yang padat. Di beberapa tempat, klakson digunakan sebagai alat komunikasi, sementara di tempat lain, klakson menjadi bentuk ekspresi frustrasi di jalan raya.

1. Fungsi dan Asal-Usul Klakson

Klakson pada kendaraan bermotor diciptakan sebagai alat keselamatan, untuk memberi sinyal kepada pengguna jalan lain tentang kehadiran kendaraan yang mendekat. 

Pada awalnya, klakson digunakan dengan bijak untuk memperingatkan pejalan kaki atau kendaraan lain di situasi yang memerlukan kewaspadaan ekstra, seperti di tikungan tajam atau di jalan sempit. 

Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kepadatan lalu lintas, penggunaan klakson mengalami evolusi fungsi.

Di beberapa negara, seperti India dan Indonesia, klakson lebih dari sekadar alat peringatan; klakson digunakan sebagai alat komunikasi antara pengemudi. 

Di tempat-tempat ini, suara klakson menjadi semacam bahasa isyarat yang dipahami secara luas oleh para pengendara. Misalnya, bunyi klakson pendek bisa berarti "Perhatian, saya akan lewat" atau "Terima kasih". 

Sedangkan klakson panjang dan berulang bisa berarti ungkapan ketidaksabaran atau kemarahan.

2. Klakson sebagai Sapaan Sosial

Di beberapa budaya, klakson tidak hanya digunakan untuk alasan keamanan, tetapi juga sebagai bentuk sapaan sosial di jalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun