Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka Ini Terlalu Dalam

25 Agustus 2024   16:55 Diperbarui: 25 Agustus 2024   17:16 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: pexels.com)

Luka ini terlalu dalam,
Menggores hati yang rapuh,
Menyayat jiwa dalam diam,
Meninggalkan perih tanpa peluh.

Air mata mengalir tanpa suara,
Menumpahkan rindu yang membisu,
Menggenang di palung rasa,
Tak kunjung surut, tak pernah berlalu.

Semua kata seakan hampa,
Tak mampu ungkapkan derita,
Setiap kenangan hanya tersisa,
Menyayat lebih dalam, menghujam nyata.

Waktu seakan berhenti di sini,
Di titik paling sunyi dan kelam,
Namun luka ini, tetap abadi,
Membekas di hati, semakin dalam.

Aku berjuang merangkai senyum,
Menutupi perih yang tak terbendung,
Tapi luka ini terlalu dalam,
Tak tersentuh oleh waktu yang berlalu diam.

Py Laba, 25 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun