Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maka Nikmat Tuhan Manakah yang Engkau Dustakan?

22 Agustus 2024   09:35 Diperbarui: 22 Agustus 2024   09:42 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar:https://www.liputan6.com)

Di hamparan langit yang biru terhampar luas,
Terpancar sinar mentari memeluk bumi,
Hembusan angin membawa aroma musim,
Mengajarkan kita arti syukur tak bertepi.

Setetes hujan menyentuh tanah kering,
Menyuburkan harapan yang telah layu,
Kehidupan bersemi, menari dalam pelukan,
Namun sering kali kita lupa, pada Sang Pencipta.

Matahari terbit dan terbenam setiap hari,
Bintang-bintang menari di langit malam,
Kita terpana, namun tak jua sadar,
Bahwa semua ini adalah tanda kasih-Nya.

Nikmat yang diberikan, tak terhitung jumlahnya,
Dari nafas yang dihirup, hingga rezeki yang mengalir,
Namun kadang hati ini terbuai dunia,
Melupakan siapa yang telah memberi semua ini.

Maka nikmat Tuhan manakah yang engkau dustai?
Setiap detik, setiap detak jantung, adalah anugerah,
Namun sering kali kita lupa untuk bersyukur,
Padahal, semua ini hanyalah titipan dari-Nya.

Bumi ini indah, penuh warna dan suara,
Namun ingatlah, semua ini fana,
Maka syukurilah sebelum terlambat,
Karena segala sesuatu akan kembali pada-Nya.

Baca juga: Merayu Tuhan

Py Laba, 22 Agustus 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun