Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terbang Tinggi ke Angkasa

18 Agustus 2024   06:14 Diperbarui: 18 Agustus 2024   06:16 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sudut sunyi dalam sangkar besi,
Sayap terlipat, jiwa terkunci,
Mimpi-mimpi terbatas dinding kaca,
Rindu pada langit yang biru membentang luas.

Setiap hari hanya nyanyian pilu,
Memandang cakrawala yang tak terjangkau,
Bintang-bintang bersinar dari kejauhan,
Namun hanya bayangan yang bisa kurasa.

Tetapi, waktu tak pernah berhenti,
Pintu sangkar perlahan terbuka,
Angin menyapa lembut membelai bulu,
Memberi harapan untuk terbang lebih jauh.

Sayap yang dulu layu kini membentang,
Dengan penuh semangat, aku melesat,
Ke langit tinggi, menari bersama awan,
Bebas, tanpa batas, tanpa rintangan.

Aku kini bagian dari angkasa luas,
Tak lagi terkurung dalam dunia sempit,
Menemukan kebebasan dalam tiap hembusan angin,
Dan menikmati indahnya kehidupan yang sebenarnya.

Py Laba, 18 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun