Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mati Kelaparan di Negeri Subur Makmur

15 Agustus 2024   12:13 Diperbarui: 15 Agustus 2024   12:16 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di negeri subur, hijau membentang,
Di tanah kaya, padi menjulang,
Rakyatnya menunduk, perutnya kosong,
Mimpi indah pun tak lagi datang.

Sawah menguning, beras menumpuk,
Tapi di dapur, api tak menyala,
Lidah kering, merintih sendu,
Di negeri makmur, rakyat merana.

Embun pagi basahi tanah,
Tapi air mata rakyat lebih deras,
Mereka mati bukan karena perang,
Namun kelaparan, di tanah yang berlimpah.

Sungguh ironis, getir terasa,
Di negeri kaya, rakyatnya papa,
Perut yang keroncong, menjerit pilu,
Dalam bayang-bayang sawah menghijau.

Di manakah pemimpin, di mana janji,
Jika rakyatnya mati di negeri subur ini?
Di bawah langit biru, tanah yang penuh berkah,
Ada kisah duka, yang tak tersuarakan.

Tuhan, saksikan derita mereka,
Di tanah yang subur, namun tak adil,
Semoga esok, harapan kembali,
Agar tak ada lagi yang mati kelaparan di negeri ini.

Py Laba, 15 Agustus 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun