Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Tak Bertepi

11 Agustus 2024   23:09 Diperbarui: 11 Agustus 2024   23:10 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar:https://pixabay.com)

Dalam hening malam, rindu menjelma,
Mengalir sunyi di setiap hela nafas,
Tak berbatas, tak bertemu ujung,
Rindu ini, bagaikan lautan tanpa tepi.

Di antara bintang yang berkedip lemah,
Ku sampaikan rindu pada angin malam,
Namun ia pun tak mampu,
Mengantarkan harap ini ke pangkuanmu.

Bulan pun enggan berbisik,
Padahal hatiku merintih lirih,
Mengapa jarak ini begitu jauh,
Mengapa waktu enggan berlalu.

Setiap detik adalah luka yang menganga,
Setiap menit adalah kerinduan yang menjerat,
Aku terjebak dalam lautan rindu,
Tanpa pelampung, tanpa arah.

Namun, aku tetap di sini,
Bersandar pada bayangmu yang samar,
Menunggu waktu yang mungkin takkan tiba,
Di tengah rindu yang tak pernah bertepi.

Py Laba, 11 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Malam yang Menyapa

Baca juga: Saatnya Tiba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun