Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kopi Dini Hari

11 Agustus 2024   01:12 Diperbarui: 11 Agustus 2024   01:20 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  (sumber gambar:https://www.suara.com)

Di tengah hening malam yang abadi,
Kopi ku seduh, dalam gelas yang sederhana,
Menyapa dingin yang menyelimuti,
Sejuta rasa dalam secangkir nostalgia.

Uapnya melayang, mengisi ruang,
Mengusir gelap, seakan berbisik,
Di setiap teguk, pagi terasa lebih dekat,
Sejuta cerita, dalam aroma yang lembut.

Langit tak bercahaya, rembulan bersahabat,
Namun dalam cawan ini, matahari seakan menjelang,
Satu sendok gula, lembutnya terayun,
Kopi, sahabat malam, menyulam kenangan.

Hening, hanya suara sendok yang bergetar,
Rasa hangat dalam setiap seduhan,
Dini hari yang sepi, menemani perjalanan,
Sementara waktu merangkak dengan lembut.

Kopi di pagi buta, dengan aroma yang dalam,
Menyatukan hari, dalam secangkir keajaiban,
Mengawali hari dengan harapan,
Di tengah malam, dengan kopi, aku menemukan ketenangan.

Py Laba, 11 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Malam yang Menyapa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun