Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Rancunya Syarat untuk Pelamar Kerja dengan Pengalaman di Bidangnya

11 Agustus 2024   17:40 Diperbarui: 11 Agustus 2024   17:49 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar:https://infokost.id)

Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, syarat pengalaman kerja menjadi salah satu hal yang sering diperhatikan oleh perusahaan saat mencari karyawan baru. Syarat ini kerap menjadi penentu utama dalam proses rekrutmen, dengan asumsi bahwa pengalaman di bidang yang relevan akan membawa nilai tambah bagi perusahaan. Namun, syarat ini sering kali menjadi sumber kebingungan dan ketidakadilan bagi para pencari kerja, terutama bagi mereka yang baru lulus atau ingin berpindah karier.

Pengalaman Kerja: Syarat yang Sering Dipertanyakan

Pengalaman kerja di bidang tertentu sering kali dianggap sebagai indikator kemampuan seseorang untuk bekerja secara efektif dalam peran yang ditawarkan. Namun, penekanan yang berlebihan pada pengalaman kerja dapat menyebabkan sejumlah masalah. Pertama, hal ini menciptakan hambatan bagi para lulusan baru yang memiliki keterampilan tetapi belum memiliki pengalaman profesional yang cukup. Mereka yang baru lulus sering kali merasa frustrasi karena dihadapkan pada syarat yang tampaknya mustahil dipenuhi tanpa mendapatkan kesempatan pertama untuk bekerja.

Selain itu, syarat pengalaman juga dapat merugikan mereka yang ingin berpindah karier. Seseorang yang ingin berganti bidang kerja mungkin memiliki keterampilan yang relevan dan motivasi tinggi untuk belajar, tetapi jika syarat pengalaman menjadi penghalang, potensi mereka tidak akan pernah terwujud. Ini menjadi masalah serius karena tidak semua keterampilan atau kompetensi yang dibutuhkan dalam pekerjaan tertentu hanya bisa diperoleh dari pengalaman di bidang yang sama.

Rancunya Definisi Pengalaman Kerja

Masalah lain yang muncul adalah kurangnya definisi yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan "pengalaman kerja". Beberapa perusahaan mungkin menetapkan syarat pengalaman tanpa memberikan penjelasan rinci mengenai apa yang mereka harapkan dari pengalaman tersebut. Misalnya, apakah pengalaman yang dimaksud mencakup pekerjaan paruh waktu, magang, atau proyek-proyek sukarela? Ketidakjelasan ini menyebabkan kebingungan di kalangan pelamar kerja, yang mungkin ragu apakah pengalaman yang mereka miliki memenuhi syarat yang ditetapkan.

Selain itu, perusahaan sering kali menginginkan pengalaman di bidang yang sangat spesifik, yang dapat membuat proses rekrutmen menjadi terlalu sempit. Sebagai contoh, seorang manajer proyek di industri teknologi mungkin tidak dipertimbangkan untuk peran yang sama di industri manufaktur, meskipun banyak keterampilan manajemen proyek yang bersifat lintas industri. Ketidakfleksibelan ini membatasi peluang untuk mendapatkan kandidat yang mungkin sangat cocok untuk posisi tersebut, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda.

Dampak Negatif pada Pasar Kerja

Syarat pengalaman kerja yang kaku dan rancu juga memiliki dampak negatif pada pasar kerja secara keseluruhan. Ketika terlalu banyak pelamar yang merasa tidak memenuhi syarat, mereka mungkin merasa putus asa dan berhenti mencari pekerjaan. Ini dapat menyebabkan penurunan partisipasi tenaga kerja, terutama di kalangan pemuda yang baru lulus. Selain itu, tekanan untuk mendapatkan pengalaman di bidang tertentu dapat mendorong sebagian pelamar untuk mencari pengalaman tersebut dengan cara yang tidak ideal, seperti bekerja dengan upah rendah atau dalam kondisi yang tidak memadai, hanya demi memenuhi syarat yang ditetapkan.

Dampak lainnya adalah ketidakcocokan antara pasokan dan permintaan tenaga kerja. Perusahaan yang menetapkan syarat pengalaman yang terlalu tinggi mungkin kesulitan untuk menemukan kandidat yang memenuhi semua kriteria mereka. Ini bisa mengakibatkan posisi kosong yang berkepanjangan dan menurunnya produktivitas perusahaan. Sebaliknya, pelamar yang memiliki potensi tetapi kurang pengalaman mungkin tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk membuktikan diri mereka, sehingga pasar kerja kehilangan talenta yang berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun