Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perasaan Saat Orang yang Kita Follow Tidak Memfollow Balik, Antara Kekecewaan dan Kewajaran

10 Agustus 2024   05:34 Diperbarui: 10 Agustus 2024   06:12 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di era media sosial, interaksi antar individu telah berubah drastis. Tidak hanya sebagai tempat berbagi informasi, tetapi media sosial juga menjadi arena untuk menunjukkan identitas, membangun jaringan, dan mendapatkan pengakuan sosial. Salah satu aspek yang sering diperhatikan adalah hubungan saling mengikuti atau "follow" di platform seperti paltform yang kita cintai ini, Instagram, Twitter, dan lainnya. Namun, apa yang terjadi ketika seseorang yang kita follow tidak memfollow balik? Bagaimana perasaan yang muncul, dan apa yang sebaiknya kita lakukan?

Ekspektasi Sosial dan Kecewa

Ketika kita memutuskan untuk mengikuti seseorang di media sosial, ada ekspektasi tertentu yang kita bawa. Entah itu mengharapkan mereka memfollow balik sebagai bentuk pengakuan, atau mungkin sekadar ingin menambah jumlah pengikut. Ekspektasi ini terkadang dipicu oleh norma sosial yang tidak tertulis, di mana "saling follow" dianggap sebagai bentuk kesopanan atau pengakuan timbal balik.

Baca juga: Saatnya Tiba

Namun, ketika harapan ini tidak terpenuhi, kita sering kali merasakan kekecewaan. Perasaan ini bisa muncul dari berbagai alasan. Misalnya, kita merasa tidak dihargai, merasa dianggap tidak penting, atau mungkin merasa bahwa hubungan yang ada tidak diakui oleh orang tersebut. Ini bisa berdampak pada harga diri kita, terutama jika orang tersebut adalah seseorang yang kita kenal secara personal atau bahkan teman dekat.

Keseimbangan Antara Personal dan Profesional

Selain perasaan pribadi, ada juga aspek profesional yang perlu dipertimbangkan. Dalam dunia kerja, terutama di industri kreatif atau bisnis, memiliki jaringan yang kuat di media sosial sering kali dianggap penting. Ketika seseorang yang kita anggap sebagai rekan kerja atau mentor tidak memfollow balik, hal ini bisa menimbulkan perasaan tidak diakui secara profesional. Ini bisa mempengaruhi cara kita melihat diri sendiri dalam konteks profesional dan hubungan kita dengan orang tersebut.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang menggunakan media sosial dengan cara yang sama. Beberapa orang mungkin sangat selektif dalam mengikuti akun lain, mempertimbangkan relevansi konten, atau hanya ingin menjaga feed mereka tetap rapi dan sesuai dengan minat mereka. Oleh karena itu, penting untuk tidak terlalu cepat menarik kesimpulan bahwa ketidakmampuan mereka untuk memfollow balik adalah bentuk penolakan pribadi.

Melihat dari Perspektif Orang Lain

Ketika kita merasa kecewa karena tidak di-follow balik, ada baiknya kita mencoba melihat dari perspektif orang lain. Pertimbangkan bahwa mereka mungkin memiliki alasan tertentu untuk tidak memfollow balik. Mungkin mereka tidak aktif di media sosial, mungkin mereka tidak menyadari bahwa kita telah mengikuti mereka, atau mungkin mereka hanya menggunakan media sosial untuk tujuan tertentu yang tidak termasuk dalam lingkup pertemanan.

Selain itu, kita juga perlu mempertimbangkan bahwa media sosial bukanlah representasi lengkap dari hubungan yang sebenarnya. Hanya karena seseorang tidak memfollow kita, bukan berarti mereka tidak menghargai kita sebagai individu. Hubungan di dunia nyata dan interaksi tatap muka jauh lebih penting daripada interaksi digital.

Mengelola Ekspektasi dan Emosi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun