Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Keharibaan Tuhan

8 Agustus 2024   22:28 Diperbarui: 8 Agustus 2024   22:39 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar:https://www.detik.com)

Di keheningan malam yang syahdu,
Kala bintang bersinar malu,
Ada rindu yang tak tertahan,
Mengalir dalam doa, tenang tak terbantah.

Tuhan, di mana Engkau bersemayam,
Dalam relung jiwa atau di balik cakrawala?
Setiap detik terurai dalam penantian,
Menanti hadirmu di tengah kesunyian.

Hati ini merindu kasih-Mu,
Mencari cahaya di antara gulita,
Di setiap desah nafas yang terucap,
Hanya nama-Mu, Tuhan, yang terlantun lirih.

Baca juga: Tuhan

Kupinta hadir-Mu dalam tiap langkah,
Dalam duka, suka, dan seluruh rasa,
Engkau yang tak teraba, namun nyata,
Di setiap denyut nadi, Kau lah kehidupan.

Ketika dunia ini terasa semu,
Hanya Engkau yang abadi, tak pernah beku,
Kepada-Mu jiwa ini pulang,
Menemukan damai di pelukan-Mu yang tenang.

Tuhan, rindu ini tak terbendung,
Mengalir deras dalam setiap doa,
Bimbinglah langkah ini menuju cinta-Mu,
Hingga tiada lagi jarak antara kita.

Baca juga: Merayu Tuhan

Py Laba, 8 Agustus 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun