Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pengaruh Keshalihan Orangtua terhadap Budi Pekerti Anak

4 Agustus 2024   05:01 Diperbarui: 4 Agustus 2024   06:57 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar:https://islamic-center.or.id)

Keshalehan orang tua adalah salah satu faktor kunci yang berpengaruh besar terhadap perkembangan budi pekerti anak. Dalam konteks ini, keshalehan tidak hanya merujuk pada praktik keagamaan, tetapi juga mencakup integritas moral, kejujuran, dan kesederhanaan hidup yang dijalankan oleh orang tua. Budi pekerti anak merupakan refleksi dari lingkungan di mana mereka dibesarkan, terutama pengaruh orang tua sebagai figur utama dalam kehidupan mereka. Artikel ini akan membahas bagaimana keshalehan orang tua memainkan peran penting dalam membentuk karakter anak dan menanamkan nilai-nilai moral yang kuat.

Pengaruh Lingkungan Keluarga

Keluarga adalah unit sosial pertama yang dikenal anak sejak lahir. Di sinilah anak belajar tentang nilai-nilai, norma, dan perilaku yang dapat diterima dalam masyarakat. Orang tua sebagai pemimpin keluarga memiliki peran utama dalam membentuk lingkungan ini. Jika orang tua menjalani hidup dengan keshalehan, mereka secara tidak langsung memberikan teladan yang kuat bagi anak-anak mereka. Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dan dengar, dan jika orang tua mereka menunjukkan kebaikan, kejujuran, dan ketaatan beragama, anak-anak akan lebih mudah menyerap nilai-nilai ini dan menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Teladan Keshalehan dalam Kehidupan Sehari-hari

Anak-anak belajar banyak dari apa yang dilakukan oleh orang tua mereka dalam kehidupan sehari-hari. Ketika orang tua menunjukkan keshalehan melalui tindakan sederhana, seperti berdoa bersama, membaca kitab suci, dan membantu orang lain, anak-anak akan mulai memahami pentingnya kebaikan dan tanggung jawab moral. Teladan ini jauh lebih kuat daripada hanya memberikan instruksi verbal. Sebagai contoh, seorang ayah yang rutin meluangkan waktu untuk beribadah bersama keluarga setiap hari akan membangun kebiasaan spiritual yang kuat dalam diri anak-anaknya. Demikian pula, seorang ibu yang mengajarkan pentingnya kejujuran dengan selalu berkata jujur dalam situasi apapun akan menanamkan nilai tersebut dalam hati anak.

Pentingnya Konsistensi dan Ketulusan

Konsistensi dalam menjalankan keshalehan adalah kunci untuk membentuk budi pekerti anak yang baik. Anak-anak sangat peka terhadap ketidakkonsistenan. Jika mereka melihat orang tua mereka berbicara tentang nilai-nilai moral tetapi tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, mereka akan bingung dan cenderung mengabaikan nasihat yang diberikan. Ketulusan dalam tindakan juga penting. Anak-anak dapat merasakan apakah tindakan orang tua didorong oleh ketulusan atau sekadar formalitas. Keshalehan yang dijalankan dengan hati yang tulus akan lebih mudah diterima dan ditiru oleh anak-anak.

Pengaruh Keshalehan Terhadap Hubungan Orang Tua dan Anak

Keshalehan orang tua juga mempengaruhi hubungan mereka dengan anak-anak. Orang tua yang menjalankan hidup dengan nilai-nilai kebaikan dan kesalehan cenderung memiliki hubungan yang lebih harmonis dengan anak-anak mereka. Ini terjadi karena keshalehan melibatkan elemen-elemen seperti kasih sayang, pengertian, dan empati. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan penuh kasih sayang dan pemahaman akan merasa aman dan dihargai, yang pada gilirannya membuat mereka lebih terbuka dan mudah dibimbing. Hubungan yang erat dan penuh kepercayaan antara orang tua dan anak adalah landasan yang kuat bagi perkembangan moral dan budi pekerti anak.

Tantangan Modern dalam Menerapkan Keshalehan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun