Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melati di Ujung Jurang

4 Agustus 2024   09:21 Diperbarui: 4 Agustus 2024   09:26 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: phinemo.com)

Melati di Ujung Jurang

Di ujung jurang yang sepi dan kelam,
Tumbuh sebatang melati dalam diam,
Terhimpit angin yang datang berderu,
Namun ia tetap mekar, tak ragu.

Di tepi jurang, dunia menggigil,
Namun melati itu tetap tegak dan kikir,
Akar-akar menancap di tanah gersang,
Menggenggam harapan di bawah terik dan terhalang.

Meski jurang di bawahnya menganga,
Dengan kegelapan yang penuh bahaya,
Melati tetap memancarkan aroma lembut,
Menyatu dengan angin, berani, tak takut.

Keindahan tak perlu tempat megah,
Terkadang hidup di tepi patahan tanah,
Seperti melati di ujung jurang ini,
Yang menantang dunia dengan cinta tak terperi.

Tak peduli jurang yang mengintai di bawah,
Ia tetap mekar dengan seluruh jiwa yang tabah,
Mengajarkan kita bahwa meski rapuh,
Keindahan sejati tak pernah runtuh.

Baca juga: Burung Camar

Py Laba, 03 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Malam Kenangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun