Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayang-Bayang Kelam

3 Agustus 2024   18:58 Diperbarui: 3 Agustus 2024   19:02 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar:https://pixabay.com/anitamagiar)

Di bawah naungan bayang-bayang kelam,
Aku berjalan, terdiam dalam bisu malam.
Langkah-langkah terseok, terjebak dalam beban,
Mencari cahaya, menggapai harapan.

Di antara bayang-bayang, ku temukan jalan,
Terpaan angin mengiringi setiap impian.
Bayangan pekat, kini mulai pudar,
Kuatkan hati, tak lagi gentar.

Mentari pagi menyentuh wajah,
Hangatkan jiwa, sejukkan gelisah.
Bayang-bayang tinggal kenangan kelam,
Kini aku bebas, terbang tinggi dalam damai malam.

Dengan langkah pasti, ku susuri asa,
Keluar dari bayang-bayang, menuju cahaya.
Setiap detik, setiap jejak,
Adalah bukti, aku telah bergerak.

Dalam cahaya, ku temukan diriku,
Terlepas dari bayang-bayang, ku kejar mimpiku.
Hari esok tersenyum, menyambut langkahku,
Keluar dari bayang-bayang, aku temukan jiwaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Malam Kenangan

Baca juga: Nyanyian Alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun