Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sisa-sisa Kehidupan

28 Juli 2024   14:53 Diperbarui: 28 Juli 2024   14:55 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar:https://pixabay.com)

Dalam sunyi senja yang memudar pelan,
Terdengar bisikan angin yang lembut mengalun,
Menyapa dedaunan, menyentuh lembut dahan,
Mengisahkan kisah hidup yang sudah berkelana.

Di tepi hutan yang sepi dan tenang,
Tinggal jejak langkah yang pernah menyilang,
Mengingatkan pada waktu yang terus berjuang,
Dalam deretan hari yang tak pernah hilang.

Sisa-sisa kehidupan di balik bayang,
Menggenggam kenangan yang tak lekang,
Dalam setiap hela napas yang perlahan terbang,
Ada cerita yang abadi, tak pernah hilang.

Baca juga: Air Kehidupan

Setiap senyum dan air mata yang telah tumpah,
Meninggalkan jejak di hati yang tak pernah lelah,
Menyulam cerita dalam benang yang rapuh,
Menjadi lukisan indah, meski kadang penuh keluh.

Pada malam yang sunyi, dalam pelukan bintang,
Tersemat harapan yang tak pernah pudar,
Meski langkah tertatih, meski jalan berliku,
Sisa-sisa kehidupan tetap teguh berdiri.

Sisa-sisa kehidupan, meski tampak rapuh,
Namun dalam keheningan, tersimpan kekuatan,
Mengajarkan pada kita, bahwa dalam tiap detik,
Ada keindahan yang tersembunyi, dalam setiap relung hati.

Py Laba, 28 Juli 2024

 

Baca juga: Doa-doa Bercahaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun