Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Cinta Perbedaan Usia

18 Juli 2024   07:59 Diperbarui: 18 Juli 2024   08:03 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah kota kecil yang indah, hiduplah seorang wanita cantik bernama Iradah. Iradah adalah seorang perempuan yang penuh semangat dan kehangatan, dengan senyum yang mampu mencerahkan hari-hari orang di sekitarnya. Di usianya yang ke-35, Iradah telah mencapai banyak hal dalam hidupnya; dia sukses dalam kariernya sebagai seorang desainer interior dan dikenal sebagai orang yang selalu membantu siapa pun yang membutuhkan.

Suatu hari, Iradah bertemu dengan seorang pria muda bernama Davi. Davi adalah seorang fotografer berusia 25 tahun yang baru saja pindah ke kota itu. Mereka bertemu secara kebetulan di sebuah pameran seni. Iradah terpikat oleh cara Davi melihat dunia melalui lensa kameranya. Setiap kali Davi berbicara tentang fotografi, matanya bersinar, menunjukkan gairah yang luar biasa.

Mereka mulai menghabiskan waktu bersama, membicarakan banyak hal, dari seni hingga kehidupan sehari-hari. Iradah merasa nyaman dan bahagia berada di dekat Davi. Perasaan itu semakin dalam seiring berjalannya waktu, hingga akhirnya Iradah menyadari bahwa dia jatuh cinta pada Davi. Meski tahu bahwa usia mereka terpaut jauh, Iradah tidak bisa mengabaikan perasaannya.

Suatu sore yang cerah, Iradah mengajak Davi untuk minum kopi di sebuah kafe kecil yang tenang. Mereka duduk di sudut yang nyaman, menikmati aroma kopi yang memenuhi udara. Setelah beberapa saat, Iradah memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya.

"Davi, aku ingin mengatakannya langsung kepadamu. Aku sudah lama memendam perasaan ini. Aku jatuh cinta padamu," kata Iradah dengan lembut, namun penuh keyakinan.

Davi terdiam sejenak. Dia memandang Iradah dengan mata yang penuh kebingungan dan rasa bersalah. Setelah menarik napas dalam, dia berkata, "Iradah, aku sangat menghargai perasaanmu. Kamu adalah wanita yang luar biasa. Namun, aku merasa kita tidak bisa bersama. Aku tidak bisa mengabaikan perbedaan usia kita yang terlalu jauh."

Hati Iradah hancur mendengar kata-kata itu, tetapi dia mencoba untuk tetap tenang. "Davi, apakah usia benar-benar begitu penting? Aku mencintaimu karena siapa dirimu, bukan karena usiamu," katanya dengan mata berkaca-kaca.

Davi menggelengkan kepala. "Ini bukan hanya tentang usia, Iradah. Aku khawatir tentang masa depan kita. Bagaimana pandangan masyarakat, keluarga kita? Aku tidak ingin kita berdua terluka karena hal ini."

Iradah terdiam, mencoba memahami apa yang dirasakan Davi. Dia tahu bahwa cinta tidak selalu berjalan mulus, tetapi dia juga tahu bahwa cinta yang tulus layak untuk diperjuangkan. "Davi, aku mengerti kekhawatiranmu. Tapi apakah kita tidak seharusnya memberi kesempatan pada cinta ini, tanpa terlalu memikirkan apa kata orang?"

Davi memegang tangan Iradah dengan lembut. "Aku minta maaf, Iradah. Aku tidak bisa melakukannya. Aku harap kamu bisa mengerti dan memaafkanku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun