Mohon tunggu...
Awalurizal
Awalurizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan membuat lelah diri anda dengan berangan-angan tanpa melakukan usaha.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Darurat Pendidikan Karakter

9 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 10 Mei 2024   10:20 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : RefoIndonesia ( perundungan di lingkungan sekolah) 


Kasus bullying di sekolah meningkat selama 2023, terdapat 2.355 kasus pelanggaran terhadap perlindungan anak, terjadi peningkatan kekerasan seksual yang mencapai 4.374 kasus, dan maraknya terjadi tawuran antar pelajar.Di era globalisasi dan digitalisasi ini sangat rentan sekali terjadi kasus-kasus tersebut, hal ini terjadi karena krisis moral yang sudah menjamur dikalangan remaja dan anak-anak di Indonesia. Oleh karena itu pendidikan karakter menjadi hal yang wajib dilakukan untuk mengatasi masalah krisis moral tersebut.

Kedudukan karakter dalam perjalanan setiap manusia sangat penting sekali. Bahkan pembentukan karakter sejak dini akan menentukan bagaimana seseorang dalam menjalani hidupnya di masa yang akan mendatang. Tak mengenal siapapun dia, apapun profesinya, ketika memiliki karakter positif, tentu akan menjadi point plus daripada yang tidak memiliki karakter. Maka dari itu pendidikan karakter ini sangat diperlukan sejak dini agar bisa menjadi modal mereka dalam mengarungi perjalanan hidup yang sangat berat.

Pendidikan karakter menjadi suatu hal yang wajib mengingat sangat bobroknya generasi remaja dan anak-anak sekarang ini. Pembullyan / perundungan, kekerasan seksual, tawuran dan kenakalan remaja lainnya menjadi validasi yang menurut mereka keren padahal bertolak belakang dengan moral / norma yang ada. Hal tersebut disebabkan karena pola pikir yang sempit, oleh karena itu kita harus menanamkan kepada mereka pola pikir yang sehat yang di dalamnya terdapat hal-hal positif.

 Berpikir sehat berarti menggunakan daya pikir dengan hati yang bersih tanpa disertai iri dan dengki. Berpikir sehat berarti membuang jauh-jauh pikiran dan hati negatif, serta lebih banyak menggunakan pikiran dan hati positif. Selain membawa dampak positif, menanamkan pola pikir sehat juga mempengaruhi kepada kesehatan tubuh. Pikiran yang positif akan membuat anda lebih fokus untuk melihat kebaikan dalam situasi apapun, hal ini akan membuat anda menjauhi hal-hal negatif dan pengaruh buruk lainnya.Menurut para ahli ada beberapa manfaat memiliki pikiran positif untuk kesehatan dan mental,antara lain mengurangi stress dan mencegah depresi,memperkuat imun tubuh, memperlambat penuaan, memperpanjang harapan hidup,dan lebih kuat menghadapi sesuatu yang berat.

           Komponen-komponen yang harus diperhatikan dalam pendidikan karakter antara lain adalah penanaman nilai-nilai positif,keterampilan sosial,pembentukan identitas,keterlibatan orang tua, pendidik/guru dan juga masyarakat. Masa-masa remaja adalah masa di mana anak sedang mencari jati dirinya, apabila mereka mendapatkan bimbingan yang baik, maka potensi untuk kedepannya juga akan baik,sebaliknya ketika mereka mendapatkan bimbingan yang kurang baik, maka akan berpotensi kepada hal-hal yang kita tidak inginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun