“Udah makan belum?”
“Belum, tadi baru makan pisang, sesisir... ”
Yup. Kebanyakan dari kita masih bersikap demikian. Menganggap sudah makan hanya jika sudah makan nasi. Roti, ubi, singkong, kentang, pisang, tak akan masuk hitungan sebagai “makan”. Padahal, guys, beberapa bahan makanan yang tadi disebutkan juga mengandung karbohidrat, sama seperti nasi.
Anggapan ini lah (beberapa orang menyebutnya sebagai “rice mentality”) yang membuat negeri kita (negeri agraris yang sangat sangat subur ini) kerap mengalami kerawanan pangan. Kita terlalu menggantungkan diri pada satu jenis bahan pangan : beras. Seperti diingatkan FAO (Food Agricultural Organization), pola konsumsi makanan pokok yang seragam dalam jangka panjang akan membuat ketahanan pangan suatu Negara mengalami deklinasi (kemunduran), sehingga krisis pangan gampang terjadi.
Lalu apa yang bisa kita lakukan? No more rice mentality! Look up guys, di sekeliling kita banyak banget bahan pangan yang bisa menggantikan beras sebagai bahan pangan pokok. Ubi, singkong, ganyong, suweg, tiwul, talas, etc. Masing-masing juga punya kelebihan yang nggak kita dapatkan dari nasi.
Misalnya ubi. Umbi-umbian yang satu ini mengandung serat dalam jumlah cukup tinggi. Konsumsi serat dalam jumlah cukup bisa memperbaiki sistem pencernaan kita, memperlambat waktu transit makanan dalam lambung, jadi lebih lama terasa kenyang. Buat yang mau diet, ubi bisa bantu kamu. Selain itu, saat mencapai usus besar (serat tidak dapat dicerna dan diserap tubuh), serat akan difermentasi oleh bakteri baik di sana dan menghasilkan asam lemak rantai pendek yang dapat menurunkan resiko kanker kolon. Singkong juga nggak jauh beda sama sodara deketnya ini.
Kalau ganyong dan suweg lain lagi. Kedua umbi ini memiliki index glikemik (GI) cukup rendah, jadi bisa dikonsumsi oleh orangtua atau saudara-saudara kita yang menderita diabetes mellitus (kencing manis). GI yang rendah ini juga mencerminkan bahwa bahan pangan ini lambat dicerna. Jadi, kamu yang ngotot mau diet tapi masih mau makan, ganyong atau suweg juga bisa bantu kamu.
So, ayo bantu turunkan resiko rawan pangan dengan konsumsi pangan selain beras...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H