Mohon tunggu...
Awalia Safitri
Awalia Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemertahanan Budaya dalam Menjaga Warisan Lokal di Era Teknologi Global

16 Desember 2023   16:00 Diperbarui: 16 Desember 2023   16:12 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Globalisasi, dengan segala kompleksitasnya, merupakan pesta besar di mana keberagaman budaya menjadi tamu utama, tetapi apakah kita benar-benar menyadari bahwa di balik sorotan positifnya, ada tantangan besar yang mungkin mengancam keberlanjutan dan identitas budaya?

Globalisasi adalah proses integrasi dan interkoneksi yang makin meningkat antara berbagai aspek kehidupan di seluruh dunia, termasuk ekonomi, budaya, politik, dan teknologi. Hal ini dicapai melalui pertukaran informasi, perdagangan, investasi, dan mobilitas manusia secara lintas batas. Globalisasi membawa dampak positif dan negatif, menciptakan kesempatan dan tantangan dalam skala global. Positifnya, globalisasi dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi, peningkatan akses terhadap informasi dan teknologi, serta pertukaran budaya yang lebih luas. Di sisi lain, dampak negatifnya melibatkan masalah ketidaksetaraan ekonomi, kehilangan keberlanjutan lingkungan, dan tantangan terhadap identitas budaya lokal. Globalisasi dapat berkontribusi pada tantangan terhadap identitas budaya lokal. Proses globalisasi seringkali membawa unsur-unsur budaya global yang dominan, seperti bahasa, gaya hidup, dan nilai-nilai yang mendominasi budaya lokal. Hal ini dapat menyebabkan penurunan nilai dan praktik lokal, yang pada gilirannya dapat mengancam keberlanjutan dan keberagaman budaya tradisional. 

Globalisasi dapat menyebabkan kebudayaan lokal hilang diakibatkan oleh dominasi Budaya Global seperti media massa dan gaya hidup internasional, dapat menggeser praktik dan nilai-nilai budaya lokal. Contohnya yaitu meningkatnya popularitas merek global yang dapat mengurangi minat terhadap produk lokal yang lebih khas dan dominasi film Hollywood atau program televisi global dapat menggantikan produksi lokal, memengaruhi citra dan nilai-nilai budaya. Selanjutnya terdapat standardisasi

Globalisasi yang seringkali mendorong standarisasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk produk, dan bahasa. Ini dapat mengurangi keunikan dan keberagaman budaya lokal. Salah satu contohnya yaitu penyebaran bahasa Inggris sebagai bahasa bisnis global dapat menggeser bahasa lokal, selain itu juga dapat mengakibatkan perubahan pola konsumsi dan gaya hidup yang dipengaruhi oleh budaya global yang dapat menggantikan praktik-tradisional lokal yang tidak lagi dianggap relevan. Seperti pada pengaruh nilai-nilai Barat dalam hal individualisme atau konsumerisme dapat menggantikan nilai-nilai komunal atau tradisional dalam masyarakat lokal. Selain itu faktor lainnya yaitu perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan dan mobilitas yang meningkat dapat menyebabkan pemisahan dari akar budaya lokal dan asimilasi dengan budaya yang lebih dominan. Diperkotaan banyaknya masyarakat yang terbuka dengan budaya asing mengakibatkan sedilit demi sedikit mereka akan menjadi bagian dari budaya asing itu sendiri. Serta dampak yang akan sangat terasa bagi masyarakat lokal yaitu, globalisasi ekonomi dapat menggeser mata pencaharian tradisional yang berkaitan dengan kebudayaan lokal, dan menggeser makanan lokal. Misalnya, implementasi kebijakan ekonomi global dapat menyebabkan kehilangan keberlanjutan ekonomi lokal yang berfokus pada kebutuhan dan kearifan lokal.

Adanya resistensi dan upaya sadar untuk melestarikan dan mempromosikan kebudayaan lokal dapat membantu mengatasi dampak negatif globalisasi terhadap keanekaragaman budaya. Pertama, pendidikan berperan penting dalam memperkuat identitas budaya. Masyarakat lokal dapat mengintegrasikan nilai-nilai dan tradisi lokal dalam kurikulum sekolah, memastikan bahwa generasi muda memahami dan menghargai warisan budaya mereka. Kedua, dukungan terhadap seni dan budaya lokal dapat diwujudkan melalui promosi dan perlindungan terhadap seniman lokal serta industri kreatif. Pemerintah dan lembaga non-pemerintah dapat memberikan insentif, pelatihan, dan platform untuk memajukan seni tradisional dan modern. Ketiga, pembangunan ekowisata yang berkelanjutan dapat menjadi alternatif untuk melestarikan kebudayaan lokal sambil memberikan peluang ekonomi kepada masyarakat setempat. Pengembangan destinasi pariwisata yang mempertahankan nilai-nilai lokal dan menghormati lingkungan dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan. Keempat, promosi produk lokal dapat dilakukan dengan memasarkannya secara lokal dan global, menguatkan identitas merek lokal, dan memberdayakan produsen setempat. Terakhir, kolaborasi antar komunitas lokal dan dukungan internasional dapat memperkuat upaya mempertahankan kebudayaan, dengan saling bertukar pengalaman dan sumber daya untuk menciptakan sinergi positif dalam menghadapi dampak globalisasi. Melalui upaya kolaboratif ini, masyarakat dapat menjaga keberlanjutan kebudayaan lokal mereka di tengah arus global yang terus berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun