Mohon tunggu...
Awalia Putri Aisya
Awalia Putri Aisya Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

INFJ

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Penting (Peduli Stunting): Mahasiswa UNNES GIAT 9 Dampingi Anak Stunting melalui Program "Kakak Asuh" di Desa Papringan Kabupaten Kudus

27 Juli 2024   09:23 Diperbarui: 27 Juli 2024   09:32 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Papringan Kudus/dok. pri

Pada tanggal 24 Juni 2024, sebanyak 15 Mahasiswa UNNES GIAT 9 diterjunkan di desa Papringan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tema yang diambil yaitu Mahasiswa Peduli Stunting atau sering disebut Mahasiswa Penting yang bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Sesuai dengan temanya, banyak program kerja yang berhubungan dengan stunting, salah satu program kerja yang diunggulkan oleh mahasiswa penting di Desa Papringan ini yaitu program kakak asuh bagi anak stunting.

Program kakak asuh bagi anak stunting yaitu pendampingan anak stunting secara rutin tiap minggu dengan melakukan pengecekan gizi dan pengukuran berat badan, tinggi badan, serta lingkar kepala. Mahasiswa yang melakukan pendampingan disebut kakak asuh, sedangkan anak yang didampingi disebut adik asuh. Tiap Mahasiswa UNNES GIAT 9 di Desa Papringan ini menjadi kakak asuh dari satu anak stunting yang telah mereka pilih, sehingga jumlah adik asuh pada program ini yaitu 15 anak.

Pemilihan adek asuh didasarkan pada data kuantitatif pada masing-masing posyandu balita di Desa Papringan. Pelaksanaan program kakak asuh bagi anak stunting diawali dengan koordinasi bersama Bu Carik atau istri sekretaris desa selaku Kepala Posyandu di Desa Papringan ini. "Kalau mengenai anak stunting untuk dijadikan adik asuh, bisa dipilih berdasarkan data posyandu balita bulan ini saja. Ada data anak yang terindikasi stunting dan yang tidak." Tutur Bu Carik ketika mahasiswa sowan atau berkunjung ke rumah beliau, Rabu (26/6/2024).

Terdapat 6 Posyandu balita di Desa Papringan ini, yaitu Posyandu Melati, Posyandu Mawar, Posyandu Tulip, Posyandu Anggrek, Posyandu Cempaka, dan Posyandu Dahlia. Setelah mendapatkan data posyandu balita di Desa Papringan dari Bu Carik, Mahasiswa Penting membagi tim menjadi 6 agar program kakak asuh dapat dilaksanakan secara merata. Kemudian mereka memilah data dan memilih anak yang terindikasi stunting untuk dijadikan adik asuh.

Program Kakak Asuh bagi Anak Stunting dilaksanakan selama 8 minggu terhitung sejak penerjunan hingga penarikan Mahasiswa UNNES GIAT 9. Setiap minggunya mahasiswa datang ke rumah adik asuh masing-masing untuk melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Penggunaan alat ukur untuk balita baik berupa pegukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala disesuaikan dengan rentang usia balita yang ditinjau. Selain mengukur, Mahasiswa Penting juga menanyai terkait gizi balita tersebut kepada orang tuanya dan memberikan informasi seputar pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak.

Mayoritas orang tua di Desa Papringan sudah terbuka dan paham terkait stunting, sehingga pelaksanaan program Kakak Asuh bagi Anak Stunting dari Mahasiswa Penting ini mendapatkan respon yang positif dari orang tua adik asuh mereka. Kendala yang dialami yaitu ketika proses pengukuran, tidak semua balita mau diukur sehingga Mahasiswa Penting  harus pintar merayu adik asuh ketika pelaksanaan program.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun