Mohon tunggu...
Awal Muharriz
Awal Muharriz Mohon Tunggu... Wiraswasta - Laki-Laki

Pria pekerja keras, wiraswasta di bidang e-commerce dan Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencari Benang Merah Besemah Tanjung Sakti?

26 Maret 2012   06:46 Diperbarui: 9 Februari 2022   18:43 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam beberapa link blog maupun web berkaitan suku pasemah banyak sekali simpang siur cerita yang kebenarannya tidak lurus/seimbang, sebagian besar masih ada penarikan alur sejarah mengarah pada kampung-kampung, Desa-desa tertentu baik itu dari sisi penulis ataupun suku jawa, kebenaran-kebenaran pasti akan peristiwa yang dicantumkan pada media sosial sebagian besar bias sejarah. Beberapa link internet berkaitan dengan sejarah "Besemah Tanjung Sakti" bias :

  • Asal cerita utama dari legenda pahit lidah: 

http://kampussamudrailmuhikmah.wordpress.com/2011/05/31/serapah-puyang-si-pahit-lidah

  • Bias peristiwa yang dikait-kaitkan, penyebaran pengembangan wilayah, mencoba menarik-narik ke kampung halaman:

http://livebeta.kaskus.us/thread/000000000000000000880782/sejarahquot-kerajaan-sriwijaya-quot

Cukup Valid History:

  • Pasemah england & holand 

http://www.history-ofculture.com/2011/09/brief-history-of-pasemah.html

  • Penyebaran agama: 

http://www.history-ofculture.com/2011_09_01_archive.html

Ini Hanya proyek mengejar kepentingan sesaat & merusak lingkungan: http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/komoditiprofilkomoditi.php?lang=id&ia=17&is=135&rowPerPage=10&hlm=8 Dari beberapa info berkaitan dengan Besemah tanjung sakti (sumatra Selatan) yang valid dari bias history hanya versi bahasa inggris, Kebenaran alur cerita suku masyarakat Besemah "sumsel" masih benar-benar belum jernih dalam penyampaian cerita sejarah, ini masih harus terus dicari untuk mendukung pariwisata Budaya, Kultural, Tradisional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun