Mohon tunggu...
Abdurrahman Mahmud
Abdurrahman Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Guru

Alumni S1 Pendidikan biologi, Alumni SM3T Angkatan pertama penempatan rote ndao, Alumni PPG pra jabatan angkatan pertama UNG, Alumni Guru SILN Sabah Malaysia Angkatan 5, Fasilitator Anti Perundungan ROOTS, Narasumber Berbagi Praktik Baik Angkatan III, CGP Angkatan IX.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Reflektif Kritis Pemikiran Ki Hajar Dewantara

8 September 2023   08:17 Diperbarui: 8 September 2023   08:19 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Dokumen pribadi penulis

A.Pendidikan dan pengajaran

Pendidikan dan pengajaran tidak dapat dipisahkan. Mengajar menjadi bagian integral dari proses pendidikan. Mengajar merupakan proses pendidikan yang memberikan pengetahuan positif bagi kecakapan hidup anak baik secara fisik maupun mental. Sedangkan pendidikan adalah proses membimbing kodrat anak menjadi manusia untuk mencapai kebebasan dan kebahagiaan yang sebesar-besarnya. Menurut KHD, pengajaran dan pendidikan dilakukan untuk mempersiapkan anak agar memiliki kecenderungan yang diperlukan untuk kecakapan hidup dalam masyarakat. Selanjutnya pengajaran dan pendidikan bertujuan untuk mewujudkan manusia yang mandiri. Manusia yang mandiri meruapakan manusia yang kehidupan lahiriah atau rohaniahnya tidak bergantung pada orang lain.

Dalam proses pengajaran dan pendidikan, KHD  mengingatkan bahwa pendidikan harus memperhatikan hakikat alam dan hakikat zaman. Alam mengacu pada lingkungan di sekitar anak. Dengan kata lain, pendidikan anak perlu memperhatikan lingkungan, karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat sekitar dan segala sesuatu yang ada di lingkungan anak.

Pendidikan harus memperhatikan hakikat zaman. Artinya, guru yang memberikan materi pembelajaran kepada siswa harus sesuai dengan zamanya. Dengan memperhatikan hakikat zaman, maka siswa akan menjadi pribadi yang mandiri dan siap menjawab tuntutan zaman.

B. Relevansi pemikiran ilmiah dengan konteks pendidikan di Indonesia

Sumber foto: Dokumen pribadi penulis
Sumber foto: Dokumen pribadi penulis

Refleksi KHD di lapangan sangat cocok diterapkan di Indonesia. Misalnya, jika konsep KHD tentang hakikat alam dan hakikat waktu diterapkan oleh semua guru, maka siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang bermakna. Siswa akan mudah memahami karena apa yang mereka pelajari berhubungan langsung dengan hal-hal yang ada disekitarnya. Bahkan konsep yang abstrak akan lebih  mudah dipahami oleh siswa. Selanjutnya, dengan memperhatikan sifat zaman, siswa memperoleh keuntungan yang dapat mereka aplikasikan secara khusus pada zaman. Misalnya, pembelajaran menggabungkan teknologi. Siswa diperbolehkan menggunakan perangkat untuk menghasilkan produk pembelajaran. Sistem among yang diprakarsai oleh KHD juga cocok diterapkan di Indonesia. Sistem among itu adalah Ing ngarsa sung tuladha (Di depan memberi contoh), Ing madya mangun karsa (Di tengah membangun kemauan), Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan).

C. Pemikiran pribadi tentang penerapan berpikir ilmiah dalam pembelajaran

Sumber foto : Dokumen Pribadi penulis
Sumber foto : Dokumen Pribadi penulis

Sebagai seorang guru, saya sudah mencoba menerapkan ide-ide KHD dalam pembelajaran. Hanya saja, saya belum opyimal mengaplikasikan ide-ide KHD dalam bidang pendidikan. Namun saya yakin dengan menerapkan hasil pemikiran KHD sedikit demi sedikit, lama kelamaan saya akan terbiasa belajar sesuai dengan pemikiran KHD tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun