Sebelum pileg, 3 kandidat capres telah di informasikan kepada publik. ARB dari Golkar, Prabowo dari Gerindra dan Jokowi dari Pdip. Hasil quick-count pileg menunjukan partai2 tsb tidak dapat meloloskan capresnya tanpa dukungan dari partai lain. Pdip dan Nasdem dengan cepat dan efisien segera memutuskan utk menyatukan pilihan capresnya. Ketua PPP (SDA) pun juga dengan cepat memutuskan pilihannya untuk bergabung dgn Gerindra. namun posisi Prabowo belum cukup utk lolos jadi capres. ARB pun masih menunggu kontribusi suara dari partai lain, dan nampaknya ada peluang untuk dapat suara dari PKB, karena nampaknya Mahfud MD sudah ada kecocokan dengan ARB. Nampaknya Cak Imin akan jadi penentu nasib ARB. Satu kandidat lagi akan muncul dari gabungan Demokrat dan PAN dimana kedua ketua partai tsb SBY dan Hatta mempunyai kedekatan dalam segala hal.
PDIP-Nasdem sudah bisa meloloskan capres Jokowi-JK ?
Golkar-PKB sudah bisa meloloskan ARB-Cak Imin ? atau ARB-Mahfud MD ?
Gerindra-PPP sedang usaha utk meloloskan Prabowo-SDA ?, namun perlu dukungan satu partai lagi.
Demokrat-PAN juga sedang usaha utk meloloskan Pramono Edi-Hatta?, namun juga perlu dukungan satu partai lagi.
Masih ada dua partai (PKS dan Hanura) yang punya suara yg dibutuhkan oleh Gerindra-PPP dan Demokrat-PAN.
PKS nampaknya akan dgn mudah bergabung dgn Demokrat-PAN, karena sudah 10 tahun mereka berkoalisi sebagai partai pemerintah.
Apakah Hanura bersedia memberikan dukungannya ke Gerindra-PPP ?
Nampaknya nasib Prabowo ada di tangan Wiranto, dan nasib Pramono Edi ada di tangan Anis Mata.
Beginilah dunia per-politik-an, si-besar memang akan berkuasa..namun si-kecil sering jadi penentunya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H