Mohon tunggu...
avrilla
avrilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Komunikasi Budaya Terhadap Self Awareness Dan Mental Health

22 Januari 2024   12:20 Diperbarui: 22 Januari 2024   15:38 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Komunikasi budaya adalah proses penciptaan dan pertukaran makna melalui simbol-simbol budaya, seperti bahasa, perilaku, dan artefak. Komunikasi budaya dapat berdampak positif dan negatif terhadap self awareness dan mental health. Komunikasi budaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap self awareness dan mental health. Di satu sisi, komunikasi budaya dapat meningkatkan self awareness dengan memberikan informasi dan pemahaman tentang budaya yang berbeda. Hal ini dapat membantu orang untuk lebih memahami diri mereka sendiri dan orang lain. Selain itu, komunikasi budaya juga dapat meningkatkan mental health dengan memberikan dukungan sosial dan akses ke informasi dan sumber daya yang diperlukan.

Komunikasi budaya dapat meningkatkan self awareness dengan cara:

•Memberikan informasi dan perspektif baru
Komunikasi budaya dapat memberikan informasi dan perspektif baru tentang diri sendiri dan dunia di sekitar kita. Hal ini dapat membantu kita untuk memahami diri kita sendiri dengan lebih baik.

•Mendorong refleksi dan introspeksi
Komunikasi budaya dapat mendorong kita untuk refleksi dan introspeksi. Hal ini dapat membantu kita untuk mengenali pikiran, perasaan, dan perilaku kita sendiri.

•Menyediakan dukungan dan penerimaan
Komunikasi budaya dapat menyediakan dukungan dan penerimaan dari orang lain. Hal ini dapat membantu kita untuk merasa lebih terhubung dan didukung, yang dapat memiliki dampak positif terhadap kesehatan mental.

Komunikasi budaya juga dapat berdampak negatif terhadap self awareness dan mental health dengan cara:

•Menciptakan standar yang tidak realistis
Komunikasi budaya dapat menciptakan standar yang tidak realistis tentang kecantikan, kesuksesan, dan norma sosial lainnya. Hal ini dapat menyebabkan kita merasa tidak puas dengan diri kita sendiri dan merasa tertekan untuk memenuhi standar tersebut.

•Meningkatkan rasa tidak aman
Komunikasi budaya dapat meningkatkan rasa tidak aman kita tentang diri kita sendiri. Hal ini dikarenakan kita sering kali dibandingkan dengan orang lain melalui media sosial dan komunikasi digital lainnya.

•Mengurangi kemampuan untuk berpikir kritis
Komunikasi budaya dapat mengurangi kemampuan kita untuk berpikir kritis. Hal ini dikarenakan kita sering kali menerima informasi secara pasif tanpa mempertanyakannya.

Komunikasi budaya memiliki potensi untuk berdampak positif dan negatif terhadap self awareness dan mental health. Penting bagi kita untuk menyadari potensi dampak positif dan negatif ini dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri kita sendiri.

Nama: Avrilla Dwi Andhini
NPM: 22010400037

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun