Salah satu aspek dari kelemahan mahasiswa Indonesia dalam menguasai bahasa Inggris adalahkurangnya kosakata. Vocabulary atau kosakata merupakan salah satu komponen penting dalam pengajaran bahasa Inggris disamping komponen lainnya seperti struktur, pengucapan dan intonasi. Kosakata mempunyai peranan yang sangat vital, karena jika seorang siswa lemah dalam penguasaan kosakata, ia tidak dapat mengkomunikasikan pikiran dan idenya dengan jeias seperti yang diinginkannya baik lisan maupun tulisan. la tidak bisa mengutarakan secara sempurna apa yang ingin ia sampaikan saat dia berbicara atau menulis. Demikian juga ia tidak dapat mengerti dengan baik isi teks yang ia baca karena ia kekurangan kosa kata yang membentuk kalimat yang diucapkan secara lisan dan tulisan serta untuk membaca serta mendengarkan berita atau percakapan dari berbagai sumber.
Jika bahasa itu merupakan sebatang tubuh, struktur merupakan tulang yang membentuk rangka sedangkan kosakata atau vocabulary merupakan daging yang membuat tubuh mempunyai bentuk. Dengan demikian seorang tidak akan dapat berkomunikasi dalam bahasa sasaran kalau penguasaan kosakatanya tidak memadai. Pengajaran kosakata di sekolah-sekolah hasilnya belum memuaskan. Banyak keluhan dari guru-guru bahasa Inggris bahwa kerja keras mereka dalam mengajar tidak diimbangi oleh penguasaan kosakata yang memuaskan dari siswa. Salah satu penyebanya kemungkinan adalah strategi mengajar yang kurang tepat.
Sebetulnya, salah satu masalah dalam pengajaran kosakata adalah pemilihan kosakata yang tepat untuk diajarkan pada suatu level tertentu dan siswa tertentu pula. Oleh karena itu permasalahan utama dalam pengajaran kosakata adalah bagaimana mengidentifikasi kosakata untuk diajarkan pada setiap jenjang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa. Prinsip umum dalam memilih kosakata adalah dengan mempertimbangan kan factor frequency (keseringan digunakannya kosakata tersebut). Untuk dapat menguasai kosa kata, seorang siswa seharusnya memiliki pengetahuan yang berikut ini tentang satu kata, yaitu : meaning (arti), word use, word formation dan word grammar. Meaning atau arti kata juga perlu penekanan, bahwa satu kata dalam bahasa Inggris artinya tidak hanya satu. Contoh, book bisa berati buku atau bisa juga memesan. Oleh karena itu seorang guru seharusnya juga melatih menentukan arti berdasarkan konteksnya dan juga mengenalkan sinonim berikut antonimnya.
Ada tiga fase pembelajaran karena terdiri dari tahap pengajaran yaitu:
1. Tahap pertama – Menemukan arti
Pada tahap ini kepada siswa diberikan daftar kosakata baru. Dan mereka diminta untuk menemukan arti dari kata tersebut, baik melalui kamus, maupun bertanya dengan teman-teman dalam kelompoknya. Proses menemukan arti ini dilakukan sendiri oleh siswa tanpa bantuan guru. Setelah itu, arti kata yang sudah ditemukan siswa tadi dibahas dalam diskusi kelas yang dipimpin oleh guru.
2. Tahap kedua – Memilih kosakata
Pada tahap ini, siswa diberikan latihan kosakata. Siswa diberikan beberapa kalimat yang tidak lengkap. Dan siswa memilih kosakata yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut.
3. Tahap ketiga – Menggunakan kosakata
Tahap ini merupakan praktek penggunaan kosakata yang sudah dipelajari. Ini merupakan langkah penguasaan kosakata. Siswa diminta untuk menulis minimal setengah halaman buku menggunakan setiap kosakata yang baru dipelajarinya. Kemudian siswa berbicara, sekitar 30 detik untuk setiap kata kemudian 30 detik untuk kombinasi dari dua kosakata. Berbicara secara lisan menggunakan kosakata baru ini bisa dilanjutkan dengan satu menit, dua menit , bahkan kalau memungkinkan sampai tiga menit dengan menggunakan satu kosakata baru.
Kosakata merupakan komponen yang sangat penting dalam menunjang kemampuan siswa untuk dapat menguasai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, maka dalam pengajaran kosakata disarankan agar kegiatan belajar difokuskan pada kegiatan siswa, yang belajar adalah siswa, yang berusaha berlatih menggunakan kosakata adalah siswa. Untuk tahap pertama penguasaan kosakata adalah menguasai mengetahui meaning atau arti kosakata tersebut. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti siswa menacari sendiri arti kata dalam kamus, menemukan padanan atau lawan kata, dan sebagainya.
Tahap kedua adalah menggunakan kosakata yang telah diketahui artinya tersebut dalam kalimat. Dan latihan ini harus dibuat oleh guru untuk dikerjakan siswa. Setiap kata yang sudah dipelajari siswa, harus digunakan sesering mungkin. Secara lisan, siswa harus bisa menggunakan satu kosakata yang dipelajarinya tersebut selama satu menit atau dua menit. Sedangkan secara tertulis, satu kata siswa hendaknya dapat membuat sekitar 10 kalimat. Dan semua ini hendaknya dilakukan oleh siswa sendiri karena guru hanya sebagai fasilitator untuk membimbing siswa apa yang harus dikerjakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI