Mohon tunggu...
Avra Augesty
Avra Augesty Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sastra Inggris, Humanities, Wonderwall

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

An Intimacy Vol. 5: Elaborasi Kreativitas

28 Januari 2015   20:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:13 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14224253841160827612



Masih dalam nuansa menyambut tahun baru, semangat regenerasi skena musik dalam micro-gigbertajuk “An Intimacy”kembali digelar. Di edisinya yang kelima, rekoleksi keintiman ini semakin menancapkan ‘taring’-nya. Elemen-elemen lain seperti kuliner, sinematografi, hingga seniman grafis yang mencakup low brow, graffiti, doodle, dan illustrator juga turut diangkat. Sepertinya, “An Intimacy”perlahanmenjelma menjadi sebuah festival kreativitas.

Menyusul nama-nama seperti Alvin & I, Littlelute, Duduk Manis, The Pilsner, serta The Fox and The Thieves, “An Intimacy Vol. 5”menampilkan line-upbernuansa agak ‘keras’. Tiga nama newcomer yakni Lizzie, The Pruxx, dan Zealspeaks yang beraliran rock, sukses mengguncang Lou Belle Shop yang berlokasi di Jalan Dr. Setiabudhi no. 56 sore itu.

“Ini acara emang bagus banget! Gue sampai ga mau pulang!”, tutur Izma, gitaris/vokalis dari Lizzie. Tampil sebagai pembuka, Lizzie berhasil memanaskan venuelewat single-singlemereka; “Lust Slaver”, “Dead River”, dan “Holy Man”. Celetukan pujian seperti “Wah, alus eui!” dan “Lagi, lagi!” kerap terdengar.

The Pruxx dan Zealspeaks yang tampil setelahnya juga tidak mau kalah. Membawakan lagu-lagu andalan mereka, kepadatan venue pun tetap terjaga. Area parkir kendaraan bahkan dikondisikan untuk memakai sistem buka-tutup. Hal menarik terjadi ketika personil Zealspeaks, Toba Manurung, mengaku pertama kali ditonton ibunya manggung. “Berkat An Intimacynih!”, ucap sang gitaris.

Ketika langit sudah mulai gelap, giliran Teman Sebangku tampil membawa keceriaan. Suara merdu Sarita dan petikan gitar Doly serta merta membius penonton. Mereka juga meng-cover lagu-lagu dari Alm. Harry Roesli dan Efek Rumah Kaca.

Konten spesial di “An Intimacy Vol. 5”tersaji lewat special screening film “Iblis Jalanan”. Hasil kolaborasi SRMdan Gundala Picturesini terinspirasi dari lagu Bangkutamanyang menceritakan realita kehidupan Tong Setan, Jakarta. Selanjutnya, band psychedelic folk-rockasal Jakarta itu tampil sebagai penutup. Mereka mengajak penonton bernyanyi dalam “Catch Me When I Fall”, “Ode Buat Kota”, hingga“Here Comes The Sun” milik The Beatles dan “Chasing Rainbows”-nya Shed Seven.

Acara yang berlangsung pada tanggal 25 Januari ini masih merupakan proyek kerjasama dari Monsterstress Records, Lou Belle,dan Komunitas Musik Fikom UNPAD.Kali ini, mereka disponsori oleh brand lokalMotiviga,serta didukung oleh SRM, Up Entertainment, Cirebon Store,dan Yogya Music Store.Kehadiran food tenant Ketan Susu Bung Rogerdan ilustratorAddy Debiljuga patut diacungi jempol. Semoga pergerakan ini dapat berlanjut di volume-volume selanjutnya. Sampai jumpa!

Teks: Dwi Lukita

Foto: Donny Pandega

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun