Mohon tunggu...
Amrullah Aviv
Amrullah Aviv Mohon Tunggu... -

Berusaha untuk bisa lebih dewasa dalam melihat fenomena kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Silaturrahmi Anis Matta bersama Ulama di Banua Anam

31 Agustus 2013   20:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:33 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalimantan Selatan, Banua Anam merupakan enam kabupaten yang berada berjejer di bagian timur Provinsi Kalimantan Selatan, mulai dari Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong. Di Banua Anam inilah salah satu basis perjuangan Kemerdekaan rakyat kalimantan ketika melawan penjajahan, gerilya dari hutan ke hutan, dan sejarah mencatat sampai sekarang bahwa perjuangan dan napas pengorbanan tumbuh subur disini. Jum'at - Sabtu (30-31/8) kemaren Anis Matta, Lc, Presiden PKS melakukan kunjungan khusus ke daerah ini untuk bertemu dengan para ulama, tokoh dan masyarakat. Di mulai Jum'at malam sekitar jam 20.00, setelah selesai makan malam bersama diadakan  Silaturrahmi dengan  Jajaran Pemerintahan  Kabupaten Hulu Sungai Selatan bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat. Anis Matta, Lc didampingi oleh Habib Aboe Bakar Al Habsyi, yang merupakan anggota DPR Ri dari daerah pemilihan Banua Anam ini. Silaturrahmi ini berlangsung dengan penuh keakraban, karena memang sudah "Sehati" kata Habib Aboe mengingatkan akan slogan Pilkada kemaren yang dimenangkan (Sehati : Sejahtera, Agamis dan Produktif), dalam kesempatan ini pula Presiden PKS kembali lagi membangun konsep narasi kebangsaan, sejalan dengan apa yang juga beliau sampaikan dalam Pidato Kebangsaan dihadapan Presiden dan Ketua Parpol beberapa hari kemaren. Anis Matta, Lc bersama Bupati HSS, Ketua DPRD dan jajaran Muspida HSS. Sedikit ringkasan apa yang disampaikan Anis Matta, Lc dalam acara silaturrahmi seperti apa yang di twit oleh Habib Aboe Bakar di twitternya orang cenderung bilang bahwa pilkada mahal, karenanya sebaiknya dikembalikan lagi dengan pola penunjukan kita cenderung lupa, bahwa Pilkada adalah salah satu berkah dari reformasi sebelum reformasi hanya ada 200an bupati, sekarang lebih dari 500an bupati dan walikota kita cenderung melihat pemekaran hanya membuat adanya raja raja kecil yang baru padahal sisi baiknya adalah adanya bupati/wali kota yang dipilih rakyat, mereka cenderung mencoba memperbaiki situasi Mereka selalu berupaya agar pelayanan publik yang lebih baik, karena mereka ingin terpilih lagi pada periode berikutnya sehingga, sebenarnya kita menuju ke suatu kondisi yang lebih baik tanpa kita sadari mungkin di Indonesia terdapat perbedaan, tapi hal itu tidak akan membuat kita pecah sebagai bangsa orang Indonesia memiliki pikiran yang terbuka, sehingga akan mudah untuk beradaptasi saya yakin pada periode yang akan datang Indonesia akan menjadi negara yang lebih besar siapapun yang menjadi presiden, haruslah mampu membawa Indonesia untuk aktif dalam percaturan masyarakat Internasional Karena Indonesia adalah negara terbesar ketiga di dunia dan negara muslim terbesar di dunia kemampuan Indonesia untuk menyatukan berbagai elemen yang berneda sudah terbukti dengan adanya kerukunan yang sangat baik emampuan adaptasi tersebut terlihat dari lahirnya pancasila yang mengadaptasi banyak elemen didalamnya kuliner Indonesia pun sangat adaptif dengan berbagai elemen, yaitu gado gado Baju khas Indonesia juga mengharmoni berbagai corak, ini bukti adaptasi yang sempurna dari beberapa elemen ----------------------------------------------------- Pada sabtu pagi rombongan Anis Matta melakukan Silaturrahmi dengan para ulama Se Banua Anam di Pondok Pesantren Pamangkih, pondok yang menjadi rujukan dan merupakan pondok ternama dan tertua di Banua Anam.

13779539502021835181
13779539502021835181
Sedikit ringkasan sambutan Anis Matta, Lc dihadapan  ribuan para ulama di Banua Anam : saya senang sekali hari ini bisa bersolaturahmi ke pesantren, karena sy dibesarkan dipesantren dulu orang bernaggaapan bahwa orang pesantren hanya ahli agama dulu selalalu dipisahkan antara ahli agama dan ahli negara, dan ahli pasar sekarang mitos tersebut telah hilang, karena pesantren bisa menyatukannya karena pesantren mengajarkan ajarna Islam yang mengajatkan beragama, bernegara dan nerekonomi kehidupan bernegara juga diajarkan secara mendetail pleh Islam zaman keemasan Islam, negara dipimpin oleh seorang kepala negara yang seksligus ulama saat ini terjadi kekosongan, belum ada calon pemimpin nasional yang negarawan dan ulama ini adalah tugas pesantren untuk menyiapkan kader yang negarawan dan agamis ketika negara mengatur masyarakat diperlukan instrumen pemaksa berupa penegak hukum berbeda dengan agama, masyarakat menjalankan ajaran agama tanpa suatu keterpaksaan -------------------------------------------
1377954554947401728
1377954554947401728
Bersilaturahmi ke Guru Muchtar pesantren Ibnu Amin Pamangkih -------------------------------------------
137795444950742148
137795444950742148
Bersilaturrahmi di kediaman Pangeran Khaerus Shaleh, Sultan Banjar (sekaligus Bupati Kabupaten Banjar) -------------------------------------------
13779542551308231419
13779542551308231419
bersilaturahmi ke KH Nawawi Marfu' mufti Kesultanan Banjar --------------------------------------------
13779541332016912759
13779541332016912759
Bersilaturahmi KH Kholilurrahman pimpinan Ponpes Darussalam -------------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun