Oleh: Avivah Laili Diana
Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Menjamurnya bisnis market place di Indonesia tak jarang membuat sebagian besar masyarakat khususnya generasi millenial memilih untuk menghabiskan uangnya untuk berbelanja online. Dalam melakukan pembelian secara online, generasi millenial kerap kali tidak memperhitungkan dengan betul apakah barang yang mereka inginkan benar-benar dibutuhkan atau hanya sekedar lapar mata.Â
Mudahnya akses terhadap sosial media, laman-laman market place, dan web-web yang berisi review mengenai sebuah produk juga mendorong perilaku generasi millenial untuk berbelanja tanpa memikirkan terlebih dahulu konsekuensi dari pembeliannya atau yang sering kali disebut dengan pembelian impulsif.
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang pembelian impulsif, akan lebih baik jika kita tahu siapa saja yang tergolong generasi millenial dan apa sih sebenarnya definisi pembelian impulsif.
Dilansir dari Kominfo, generasi millenial atau yang biasa disebut juga dengan generasi Y merupakan golongan orang yang lahir antara tahun 1980-1990 atau mereka yang lahir pada awal tahun 2000 hingga seterusnya. Selain dilihat dari jangka waktu kelahirannya, generasi millenial juga kerap kali diidentikan dengan generasinya anak muda yang tidak bisa lepas dari penggunaan teknologi dan internet.
Sedangkan pembelian impulsif merupakan pembelian yang disebabkan oleh adanya dorongan yang sangat kuat, tiba-tiba, serta terjadi secara terus-menerus yang mengakibatkan konsumen terdorong untuk membeli sebuah produk. Contoh dari pembelian impulsif pada generasi millenial ini dapat ditunjukkan dengan tindakan membeli suatu barang hanya karena kemasan produknya yang bagus dan sedang diskon padahal mereka sedang tidak membutuhkannya. Â Parahnya lagi, hal ini akan terus berulang mengingat market place di Indonesia selalu memberikan promo gila-gilaan setiap bulannya.
Dampak yang ditimbulkan dari pembelian impulsif ini juga sangat beragam, mulai dari kerusakan lingkungan akibat semakin menumpuknya sampah plastik bekas pembelian hingga masalah keuangan pada generasi millenial. Tak jarang pula, pembelian impulsif ini akan menimbulkan penyesalan di kemudian hari bagi pembelinya.
Lalu apa saja sih faktor yang dapat menyebabkan pembelian impulsif terutama pada generasi millenial?
Pertama, mudahnya generasi millenial dalam mengakses sosial media.
Di sosial media, mereka akan banyak menjumpai toko online yang sering memposting produknya dengan tampilan yang menarik mata. Toko-toko online ini jua sering kali menggunakan jasa orang-orang berpengaruh di sosial media atau yang biasa disebut dengan selebgram untuk memposting barang dagangannya guna menarik minat pembeli. Sebut saja Keanu, Fadil Jaidi, Rachel Vennya, dan Tasya Farasya . Mereka adalah contoh selebgram-selebgram sukses yang mampu menarik minat generasi millenial untuk berbelanja online di toko-toko yang telah mereka iklankan. Selain itu, tuntutan untuk selalu mengikuti tren yang cepat berubah di kalangan millenial juga membuat mereka lebih terdorong untuk berbelanja secara impulsif.