Mohon tunggu...
Aviva Hanna
Aviva Hanna Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobby saya membantu orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyoal Kemampuan Literasi Mahasiswa

25 Juni 2024   11:28 Diperbarui: 25 Juni 2024   11:57 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di Indonesia, pendidikan itu mengalami banyak fenomena yang cukup mencolok dan mempengaruhi banyak aspek masyarakat yang mana hal itu dapat mempengaruhi pembelajaran yang di lakukan dalam kegiatan proses belajar dan mengajar. Dalam hal ini masih terdapat kesenjangan yang signifikan antara pendidikan di perkotaan dan pedesaan, serta antara daerah yang lebih berkembang dengan yang kurang berkembang yang mana hal tersebut banyak kemajuan, namun kualitas pendidikan masih menjadi perhatian utama. Ujian nasional dan internasional menunjukkan bahwa masih ada tantangan dalam mencapai standar pendidikan yang memadai. Di dalam proses pendidikan revisi kurikulum terus-menerus dilakukan untuk memperbaiki relevansi dan efektivitasnya, meskipun masih ada tantangan dalam implementasinya di lapangan yang membuat para tenaga pengajaran mengalami kesulitan untuk memahami kurilulum yang ada. 

Di Sekolah negeri cenderung memiliki fasilitas dan kualitas tenaga pengajar yang lebih baik dibandingkan dengan sekolah swasta di daerah-daerah tertentu. Namun dalam pembelajaran Keterlibatan orang tua untuk mendukung pendidikan anak-anak mereka masih bervariasi, terutama di kalangan masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah. Meskipun ada kemajuan, namun akses untuk anak-anak berkebutuhan khusus atau dengan disabilitas masih menjadi tantangan yang signifikan, yang mana penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran semakin meningkat, meskipun ada ketimpangan akses terhadap teknologi di antara daerah-daerah namun hal tersebut selalu di tingkatan oleh pemerintah indonesia. Fenomena-fenomena yang ada menjadi tantangan yang secara kompleks namun juga peluang untuk terus memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia demi masa depan yang lebih baik terus di lakukan dalam pemerintah indonesia.

Peringkat Indonesia di dunia dan di Asia dalam dunia pendidikan sudah sangat berkembang dengan baik, Indonesia berada diurutan ke-67 dari total 203 negara diseluruh dunia pada tahun 2023. Urutan Indonesia tersebut berdampingan dengan Albania yang menempati posisi ke-66 serta Serbia di posisi ke-68. Sementara itu, di tahun 2021, Indonesia berada di peringkat ke-54 dari 78 negara. Peringkat itu dipublikasikan oleh World Population Review. Angka tersebut masih belum terlalu unggul jika dibandingkan dengan negara lainnya di Asia Tenggara. Karena Singapura berhasil menduduki posisi ke-21. Lalu, adapun Malaysia di posisi ke-38 dan Thailand berada di peringkat ke-46. 

Walau begitu, Indonesia masih unggul daripada Filipina di peringkat ke-55, Vietnam ke-66, dan Myanmar di posisi ke-77. Indonesia masih terus berproses untuk mencapai pendidikan yang berkualitas dan lebih baik serta layak untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena tantangan yang ada di berbagai jenjang pendidikan. Upaya penyediaan layanan pendidikan tinggi yang berkualitas dihadapkan pada tantangan peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengakses layanan pendidikan tinggi. Pada konteks pendidikan vokasi dan juga pendidikan tinggi, tantangan kualitas pendidikan yang paling nyata adalah mengatasi ketidaksesuaian atau mismatch antara kompetensi lulusan atau supply tenaga kerja lulusan pendidikan vokasi dengan ekspektasi (demand) industri. Lembaga pendidikan vokasi belum mampu menghasilkan lulusan untuk memenuhi pekerjaan berketerampilan tinggi.Pendidikan di Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai tantangan. Kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh dari harapan karena kesenjangan akses dan pendidikan antarwilayah, distribusi guru yang tidak merata, serta banyaknya kualitas lulusan yang rendah, serta penyedian fasilitas di dunia pendidikan yang masih kurang di beberapa daerah tertentu.

Di dunia pendidikan literasi itu bukan tentang membaca dan menulis, tetapi literasi juga tentang memahami, berpikir kritis, dan berkomunikasi. Keterampilan literasi memiliki pengaruh penting bagi keberhasilan generasi muda. Keterampilan literasi yang baik akan membantu generasi muda dalam memahami informasi baik lisan maupun tertulis. Dalam kehidupan, penguasaan literasi pada generasi muda sangat penting dalam mendukung kompetensi-kompetensi yang dimiliki. Nah di dalam dunia pendadalah guru dapat mampu untuk mendampingi peserta didik dalam mengakses, menggunakan, menafsirkan, dan mengomunikasikan informasi dan ide melalui berbagai teks sesuai dengan karakeristik dan kebutuhan peserta didik hal tersebut lah yang dapat meningkatkan para generasi muda semakin berkurang dalam hal pemahaman.

Solusi dalam meningkatkan dunia pendidikan baik dalam program yang di buat pemerintah mau pun cara pelaksanaan guru dalam mempraktekkan pengajar harus seimbang dan sesuai dengan pehaman yang ada oleh masyarakat karena hal itu lah yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia semakin baik. Contohnya:

- kurikulum, kalo kurikulum selalu berubah-ubah membuat para guru kesusahan dalama memahamin kurikum yang ada karena tidak semua guru bisa menggunakan teknologi dengan baik. Mungkin pemerintah harus membuat kurikulum 1 tapi tidak berubah-ubah tiap tahunnya biar para tenaga pengajar dapat memahami kurikulum dengan baik.

- kualitas tenaga pengajar, tenang pengajar di indonesia itu masih kurang baik karena terkadang kurangnya pehaman tentang cara mengajar dengan baik yang membuat para peserta didik menjadi bosan saat proses belajar mengajar baik itu di tingkat Sd, SMP, SMA maupun di tingkat Mahasiswa. Hal tersebutlah yang harus di perhatikan biar dapat memahami tentang pola pikir yang kritis untuk dapat mengembangkan pemahaman mereka terhadap ilmu yang mereka dapat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun