Mohon tunggu...
Aviv Abdu
Aviv Abdu Mohon Tunggu... Pelajar -

Nobody just an everlasting student and blogger | Sports addict | Twitter: @avivabdu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapakah yang Diuntungkan atas Isu Panas Indonesia dan Malaysia?

21 Agustus 2017   21:45 Diperbarui: 21 Agustus 2017   22:20 2496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari ini media tanah air sedang ramai-ramainya meliput tentang isu ketegangan antara Indonesia dan Malaysia. Faktornya? Kesalahan pihak panitia SEA Games ke 29 (dalam hal ini Malaysia) dalam menempatkan bendera kebanggaan bangsa Indonesia, Sang Saka Merah Putih secara terbalik  di dalam buku panduan acara SEA Games serta adanya praktek kecurangan yang banyak merugikan kontingen atlet Indonesia.

Telah kita ketahui bahwasanya bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki rasa nasionalisme yang sangat tinggi. Bahkan, kecintaan kita terhadap bangsa dan negara sangatlah kuat sehingga diakui oleh bangsa-bangsa yang lain di seluruh dunia. Sama halnya dengan aktifitas dunia maya rakyat Indonesia yang terkenal sangat aktif dalam menggunakan media sosial. Dalam tatarannya bahkan mendekati level hyperaktif.

Oleh sebab faktor-faktor yang disebutkan di atas, seringkali banyak "oknum-oknum" maupun "pihak-pihak" yang memanfaatkan dan mengelola konflik yang sedang terjadi baik di dalam kehidupan bangsa ini (antara bangsa Indonesia sendiri) maupun di dalam kehidupan antar bangsa (bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya) untuk kepentingan "oknum-oknum" mapun "pihak-pihak" yang memiliki kepentingan tersebut.

Inilah yang sering luput dikarenakan "amarah" yang sudah tersulut sedemikian rupa terkadang menutupi akal sehat seseorang khususnya netizen Indonesia. Penulis banyak melihat di media sosial baik Facebook, Twitter maupun Instagram ataupun yang lainnya, kalangan netizen Indonesia banyak yang terkesan mengompor-ngompori isu yang sedang hangat antara Indonesia dengan Malaysia.

Banyak sekali yang menghubung-hubungkan isu-isu tersebut dengan apa yang pernah dilakukan oleh Presiden Soekarno di masa lalu terhadap konflik dengan Pemerintah Malaysia. Ada juga yang berkomentar untuk "berperang"  dengan Malaysia (alangkah bodohnya seseorang yang menganggap isu peperangan sebagai guyonan di media sosial), ada juga yang membuat berbagai guyonan berupa meme-meme dan lain sebagainya atau bahkan bully-membully antar pengguna dan lain sebagainya.

Penulis sendiri sebenarnya tidak begitu terpengaruh atas isu yang sedang terjadi baru-baru ini. Yang ingin penulis soroti justru adalah pertanyaan "siapakah yang lebih diuntungkan jika benar-benar terjadi konflik antar negara ASEAN, khususnya Indonesia versus Malaysia?" (terlepas dari apakah memang kesalahan-kesalahan yang terjadi di SEA Games baru-baru ini "memang" merupakan kelalaian pihak panitia Malaysia).

Dalam hal ini, penulis memiliki pendapat menurut perspektif pribadi. Dimulai dari konflik Laut Cina Selatan yang terjadi 2-3 tahun belakangan (atau mungkin lebih dari berpuluh tahun lalu) antara negara-negara ASEAN dan Cina. Cina sendiri baru-baru ini "menggalakkan klaim kepemilikan" hak kuasa di Laut Cina Selatan dengan mendirikan pangkalan militer di Pulau Spratly yang memiliki manfaat strategis untuk "mendominasi" Selat Malaka yang terkenal menghasilkan pemasukan devisa yang sangat besar setiap tahun bagi negara-negara di sekitarnya. Inilah isu yang sudah dilupakan sebagian bangsa-bangsa ASEAN saat ini, baik sebab pengalihan isu atau yang lainnya.

Perselisihan antara negara-negara ASEAN, khususnya negara-negara ASEAN yang berada di Selat Malaka yang merupakan lokasi Pulau Spratly inilah yang ditunggu-tunggu oleh pihak-pihak yang diuntungkan. Khususnya jika terjadi konflik antara dua negara besar di Selat Malaka yaitu Indonesia dan Malaysia. Sekali lagi, SIAPAKAH YANG AKAN DIUNTUNGKAN? Silahkan jawab sendiri.

Terakhir, jadilah bangsa yang cerdas agar tidak termakan oleh isu-isu sepele yang dapat memicu peperangan antar anak bangsa sendiri maupun peperangan antar bangsa. Sebab, peperangan hanya akan menimbulkan kerugian bagi kedua belah pihak yang berperang terlebih orang-orang yang tidak terlibat dalam peperangan.

 Sumber-sumber:

https://international.sindonews.com/topic/684/sengketa-laut-china-selatan

https://dunia.tempo.co/read/news/2017/05/20/118877124/karena-konflik-laut-cina-selatan-duterte-sebut-cina-ancam-perang

http://www.dw.com/id/cina-minta-as-tidak-ikut-campur-konflik-laut-cina-selatan/a-37252821

http://indeks.kompas.com/topik-pilihan/list/4249/sengketa.laut.china.selatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun