Yang keempat adalah kita menempatkan diri pada posisi orang lain. Coba kita bayangkan bagaimana kalau seandainya kita berada pada posisi orang lain kita pasti akan berpikir betapa sulitnya menjadi orang lain ketika orang lain. misalkan melakukan sebuah kesalahan yang tidak disengaja dan kita terus saja menyalahkan dia seolah-olah dia adalah orang yang paling salah dan seolah-olah kita tidak pernah salah maka di sanalah kita coba belajar membayangkan diri kita bagaimana perasaan kita ketika menjadi mereka tentu kita akan merasakan hal yang sangat sedih kita akan merasakan hal yang sangat pahit.
Yang kelima adalah belajar melupakan dan memaafkan. Setiap orang itu penuh dengan kesalahan, setiap orang itu penuh dengan kekeliruan, tidak ada manusia yang sempurna karena kita diberikan otak yang bisa salah dan bisa saja benar. Jadi kalau seandainya ada orang lain ataupun teman kita yang mungkin melakukan sebuah kesalahan terhadap diri kita, ketika mereka ingin berubah dan berbenah, kita maafkan saja kita, lupakan saja, kita belajar untuk memahami orang lain maka dengan demikian kita akan bisa menahan rasa keegoisan dalam diri kita sehingga bisa menjadikan diri kita lebih baik lagi daripada sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H