Baru-baru ini film KKN di desa penari sangat ramai diperbincangkan. Film bergenre horor yang di sutradarai oleh Awi Suryadi saat ini sedang tayang di bioskop sejak tanggal 30 April 2022. Setelah penantian film ini selama 2 tahun lamanya.
Pada tahun 2019 lalu, sebuah akun @simplem81378523 mengunggah sebuah kisah nyata tentang KKN di desa terpencil. Cerita ini viral dari Twitter yang merupakan cerita horor dengan judul KKN di desa penari. Saking viralnya cerita tersebut hingga film KKN di desa penari merujuk pada kisah tersebut. Konon kisah tersebut terjadi di Banyuwangi Jawa timur.
Film KKN di desa penari yang dibintangi oleh Tissa Biani Azzahra, Achmad Megantara, Calvin Jeremy, Adinda Thomas, Aghniny Haque, dan juga Fajar Nugraha, Â sangat membuat penonton antusias untuk menonton film tersebut.
Film ini menceritakan bahwa sekelompok mahasiswa yang sedang melakukan kuliah kerja nyata atau KKN di sebuah desa terpencil yaitu desa penari. Beranggotakan 6 mahasiswa yang mengalami berbagai kejadian aneh selama melaksanakan kegiatan KKN di desa penari.
Banyak penonton yang terkesima melihat Aghniny Haque yang berperan sebagai Ayu di film KKN di Desa Penari. Aghniny Haque sukses menarik perhatian penonton, karena Aghniny Haque yang berperan sebagai penari dinilai sangat berhasil. Kecantikan Aghniny pada saat menggunakan kebaya menuai pujian dari warganet. Setelah lama tidak muncul di layar lebar kini Aghniny kembali dengan film yang sangat membuat penonton penasaran dengan sosok Aghniny yang sebenarnya.
Aghniny Haque sukses menarik perhatian penonton, karena Aghniny Haque yang berperan sebagai penari dinilai sangat berhasil. Kecantikan Aghniny pada saat menggunakan kebaya menuai pujian dari warganet.
Berperan sebagai seorang penari yang harus menarik setiap harinya. Menjadi penari layaknya penari profesional yang memiliki tantangan tersendiri bagi Aghniny. Ia merasa kurang percaya diri karena basic dari Aghniny ini adalah seorang atlet Taekwondo. Namun ia tetap bersemangat dan tidak pantang menyerah. Aghniny Haque lahir pada tanggal 8 Maret 1997 di kota Semarang dan saat ini ia berusia 25 tahun. Aghniny Haque berhasil menjalani berbagai banyak hal. Mulai seni bela diri hingga ke seni peran.
Sebelum menjadi aktris yang dikenal banyak orang karena kecantikannya, Aghniny Haque dulunya pernah menjadi atlet taekwondo pada tahun 2011 dan mengikuti Tim Nasional Indonesia. Dia juga pernah masuk dalam rangking 6 besar di dunia. Aghniny Haque pernah meraih berbagai banyak penghargaan seperti medali perunggu dalam sea games yang diadakan pada tahun 2013 di Myanmar, pernah juga meraih medali perak kejuaraan taekwondo se-asia pada tahun 2014 di Tashkent, Uzbekistan, meraih medali emas pada ajang Hong Kong Open dan Thailand Open dalam kategori remaja, iya juga menyumbang beberapa medali emas ketika mengikuti kompetensi Islamic Solidarity Games III yang diselenggarakan di Palembang. Dia berhenti mengikuti pelatihan nasional pada tahun 2016 dikarenakan memiliki cedera di bagian lutut. Hingga membuat Aghniny tidak dapat meneruskan basic-nya dalam seni bela diri.
Setelah itu ia pulang ke Semarang dan mendapatkan tawaran seleksi film Wiro sableng. Setelah lulus seleksi, Ia berhasil mendapatkan peran sebagai Rara Murni. Dan itulah awal karir Agni yang terus berkembang. Iya juga berperan di berbagai judul seperti perempuan tanah jahanam, generasi 90-an, melankolia, dan saat ini yang sedang tayang di bioskop KKN di desa penari.
Saat syuting KKN di desa penari tentunya Aghniny mempunyai tantangan tersendiri. Seperti harus bisa menari dengan luas dan fasih berbicara dengan bahasa Jawa. Aghniny setiap harinya ia latihan menari dengan disiplin dan penuh semangat. Walaupun tidak pede untuk menari karena basic-nya adalah atlet, namun Aghniny tidak pernah mengeluh dan ia pesimis dengan karakternya yang ia perankan berbeda dengan karakter sebelumnya yang pernah ia perankan. Meskipun ia sama sekali tidak bisa menari, namun ia tetap berusaha dan bekerja keras untuk bisa menari.