Pembentukan karakter islamiyah melalui pembelajaran Al-Qur'an, dengan metode UMMI || KKM-DR UIN Malang di Desa TangkilsariÂ
Malang(27/02/2022)Â - KKM-DR UIN Malang di Desa Tangkilsari, Tajinan, Â Kabupaten MalangÂ
Mengadakan kegiatan pendidikan bersama santri-santri di TPQ Al-azhari, kegiatan dimulai dengan mengaji sesuai dengan kelas. Kelas A mengaji jilid, dan kelas B mengaji Al Qur'an.
Di dalam TPQ Al-azhari menggunakan metode Ummi yang merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran Al-Qur'an. Makna Ummi sendiri berarti ibu yang memiliki identik dengan sifat sabar, tabah, dan lembut.
Makna Ummi diambil dari kata bahasa Arab yaitu ibuku. Hal ini terinspirasi karena jasa seorang ibu dalam mengajar, mendidik anak-anaknya dengan setulus hati. Pendekatan bahasa ibu sangatlah efektif dalam pembelajaran Al-Qur'an yakni secara langsung tanpa di eja, dilakukan secara berulang, dan penuh kasih sayang, ketulusan, dan kesabaran yang luar biasa. Sehingga pendekatan ini bisa menghasilkan hasil yang sangat luar biasa.Â
Maka dari itu pembelajaran Al-Qur'an menggunakan metode Ummi memiliki tiga prinsip yaitu mudah, menyenangkan dan menyentuh hati.Â
Mudah, berarti dalam mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anak harus dimulai dengan paling dasar. Seperti pengenalan huruh Hijaiyah, tajwid, dan lain lain.
Menyenangkan, dalam pembelajaran Al-Qur'an pun pendidik harus bisa menciptakan suasana yang menyenangkan, Agar santri-santri tidak bosan dalam belajar. Suasana yang menyenangkan dapat diciptakan dengan memberikan ice breaking, mengajak tepuk bersama, bernyanyiÂ
bersama namun tetap disesuaikan dengan pembelajaran. Jadi di dalam TPQ Al-azhari pendidik mengajak santri-santri nya game dengan bahasa Arab dan menghafalkan doa doa dengan nada yang menyenangkan. Selain itu juga dapat memberikan doorprize kepada santri yang bisa menjawab pertanyaan.Menyentuh hati, dalam pembelajaran Al-Qur'an hal ini juga sangat berpengaruh besar, supaya ilmu yang disampaikan juga bisa tersampaikan dengan baik kepada para santri. Karena pada dasarnya dalam pembelajaran agar ilmu dapat masuk kedalam hati maka seorang pendidik juga harus bisa menyentuh hati para santri.