Mohon tunggu...
Dokter Avis
Dokter Avis Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Anak

Saya dr. Hafiidhaturrahmah namun biasa disapa Avis, dokter umum dari FK Univ Jenderal Soedirman, dokter anak dari Univ Gadjah Mada. Awardee Beasiswa LPDP-PPDS Angkatan 1. Saat ini bekerja di RS Harapan Ibu Purbalingga. Monggo main di blog saya www.dokteravis.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apa Kabar Bu Dokter?

21 Juli 2020   21:45 Diperbarui: 21 Juli 2020   21:48 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apa kabar dok? 

Wah rasanya pertanyaan itu wajib dijawab, apalagi setelah hampir 3 tahun lamanya saya absen dari dunia tulis menulis di kompasiana.  Jujur saat kembali menulis, rasanya aneh. Sama anehnya seperti membaca kembali artikel para sahabat disini. Rekan menulis yang dulu sering saya kulonuwun sampai kopdar sepertinya juga menghilang walau tidak sedikit yang masih aktif menulis. Saya merasa saat ini banyak penulis baru atau itu hanya perasaan saya saja karena terlalu lama hibernasi?  

Jadi saya kemana aja? Sekolah jawabnya. Saya membutuhkan waktu kurang lebih lima tahun untuk menjadi spesialis anak. Alhamdulillah di akhir sekolah nemu jodoh dan langsung diberi momongan. Jadi sekolah sambil cuti dan momong bayi. Saya angkatan pertama lulus di era covid dimana tidak ada proses ceremonial wisuda di grahasaba megah UGM. 

Tidak ada perayaan apapun bahkan saat pengambilan ijazah berlangsung pun saya masih berada di zona merah DKI Jakarta.  Saat itu awal mula covid ramai di Jakarta dan PSBB pun diterapkan. Full waktu saya tuk anak yang (sepertinya) lebih sering saya tinggal selama saya sekolah dokter spesialias alias jadi residen. 

Sibuk banget sampai gak sempet nulis dok? Nah itu, sekolah dokter spesialis memang unik karena bentuknya berupa pelayanan kepada pasien di rumah sakit pendidikan. Ada banyak cerita yang ingin dituang menjadi tulisan tetapi terkadang isi kepala tidak sama dengan goresan tangan. Beberapa draft yang saya tulis pun pending diposting (oleh saya sendiri). 

Sampai akhirnya saya "takut menulis", merasa aneh dan tidak lagi menulis. Lalu mulai mencari excuse untuk tidak apa-apa jika tidak menulis. Hasil akhirnya, saya tidak menulis dan berhenti dari semua media sosial.  Jadi berbahagialah orang yang masih bisa menulis dan menuangkannya dalam ruang publik. 

Jadi sekarang menulis lagi? Semoga, karena saya pernah janji untuk menulis di ruang publik kembali setelah selesai sekolah. Semoga masih ada yang menunggu tulisan-tulisan receh saya baik di www.dokteravis.net maupun disini karena sekarang memang hanya dua blog ini saja yang saya aktifkan.  Karena jujur saya juga kangen menulis receh lagi, menulis tanpa beban, menulis ya menulis aja, gitu aja kok susah ya. Hehe 

 

So, welcome back for me

Avis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun