*Tertulis di catatan puisi : 17 Feb 2011, menangkap visi saat pesta kelulusanmu
(Satu)
Pendaftaran siswa baru
Berarti ada yang harus berlalu
Si putih kertas bagai ikhlas
Namun tinta hitam tercetak seakan mempertegas
Kau nanti pergi, dan keadaan semakin keras
Dan nanti di pesta kelulusanmu
Kau berseru, mengacungkan piagam ujianmu
Tapi mungkin tak akan pernah ada air mata untuk aku
Tuhan memberkatimu, lelakiku
Bahkan ketika tirai mulai pamit pulang, lalu
Kau mulai jenuh dengan pertunjukan kau dan aku
Bahkan ketika aku berjuang untukmu
Selalu, sehabis hujan di balik layar sandiwara itu
Tanpa kau tahu, hanya untuk mempertahankan peranku dan peranmu
Aku berharap untukmu
Sungguh, jadikan saja aku prioritas terakhirmu
Memang kenyataannya jadi aku yang mengemis cintamu
Jangan sisakan kerikil tanya, padahal aku ini wanitamu
17th Feb 2011-10-14 6:08:45
Kedai Gedung POS, Jalan Banda
Sendiri...terlalu hujan di luar
and later on 9 Post Meridiem....puisi saya terkabulkan juga tanpa perlu saya berkata. kami sama sama sudahi dan pamit di jalan kehidupan sendiri-sendiri. Selamat Ulang Tahun, catatan kecilku yang satu ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H