Mohon tunggu...
Avinda Mayangsari
Avinda Mayangsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Seorang mahasiswa semester 7 di salah satu universitas madiun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Minat Membaca Siswa Sekolah Dasar

31 Januari 2023   12:45 Diperbarui: 31 Januari 2023   12:47 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Buku adalah jendela ilmu. Siswa yang membaca buku dengan cermat tentu memiliki peluang sukses akademik yang lebih baik. Kebiasaan membaca buku tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga meningkatkan konsentrasi belajar, melatih otak dan meningkatkan kemampuan berbahasa siswa.

Sebuah studi tahun 2018 oleh Jennifer Dobbs dari Purdue University juga menyimpulkan bahwa anak-anak prasekolah yang tertarik dengan buku juga menunjukkan sifat positif di kelas. Bahkan, Bill Gates, pendiri Microsoft, mengatakan bahwa membaca berperan penting untuk kesuksesan dalam hidup.

Membaca memiliki banyak manfaat. Mirisnya, beberapa penelitian justru mengatakan bahwa minat baca orang Indonesia sangat minim.

Hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 yang diterbitkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) tahun 2019 menunjukkan bahwa tingkat literasi siswa Indonesia menempati urutan ke-74 dalam daftar 79 negara. Nilai yang rendah ini erat kaitannya dengan rendahnya kebiasaan membaca atau preferensi siswa Indonesia.

Membaca adalah kebiasaan paling dasar yang dapat dipelajari oleh setiap anak, tidak hanya secara mendidik, membaca sangat penting untuk pendidikan menyeluruh anak Anda. Kebiasaan membaca buku kembali marak di kalangan anak muda. Remaja berhenti membaca buku yang mereka baca beberapa dekade lalu. 

Di sisi lain, adaptasi film seperti Harry Potter, Twilight, Dragon Trainer memiliki lebih banyak pengikut daripada novel sebenarnya.
Membaca adalah hobi yang tak tergantikan. 

Teknologi menjadi alasan utama mengapa anak muda saat ini kehilangan kebiasaan membaca. Alat digital adalah hal yang mengalihkan perhatian anak-anak dari rutinitas belajar dan membaca mereka. Mengikuti perkembangan teknologi memang penting, namun kecanduan yang diciptakan oleh generasi ini sangat berbahaya. 

Kesehatan dan perkembangan otak anak secara keseluruhan berisiko terpengaruh oleh perangkat digital. Orang tua dan guru harus berada di garis depan usia membaca yang sekarat dan mendorong anak-anak untuk mengembangkan kembali kebiasaan lama. Tentu gaya tidak akan pernah menjadi jawaban saat membaca. 

Membaca dapat dinikmati dan dialami, baik dengan contoh maupun dengan unsur-unsur yang menarik. SDN Wilangan khususnya kelas 5 masih memiliki skor yang cukup rendah dan rendah dalam hal minat membaca. 

Hal ini didorong oleh berbagai faktor, seperti penggunaan alat bantu siswa dan ketidaktertarikan siswa dalam membaca. Jika siswa membaca tanpa banyak minat membaca, mereka tidak membaca sepenuhnya. Namun, ketika siswa membaca dengan niat atau kemauan, mereka membaca dengan sepenuh hati dan memahami isi teks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun