Mohon tunggu...
Avina Fihayati
Avina Fihayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keselamatan dan Kesehatan di Ruang Radiasi pada Instalasi Rumah Sakit

24 Mei 2024   13:20 Diperbarui: 26 Mei 2024   22:26 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Avina Fihayati

Amilia Kartika Sari, S.Tr.Kes, M.T

DVI Teknologi Radiologi Pencitraan - Fak. Vokasi UNAIR

Instalasi seperti rumah sakit yang berguna untuk menunjang kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan baik pekerja maupun pasien sehingga sangat diperlukan fasilitas yag dapat menunjang keberlagsungan tenaga kesehatan, disisi lain juga harus diperhatikan dalam pemilihan peralatan dalam menunjang kegiatan pelaksanaan kesehatan perlu dilakukan pengecekan secara berkala mengenai peralatan yang akan digunakan baik sebelum pengoprasian alat maupun setelah alat digunakan agar alat selalu dalam keadaan baik ( Kemenkes, 2010; Ristiono dan Nizwardi, 2010). 

Jadi rumah sakit harus dalam jenjang dan memiliki kriteria sebagai tempat layanan kesehatan pada setiap permasalahan sehingga resiko bahaya dapat di minimalisir sepertihalnya potensi pada penggunaan sinar x. Untuk meminimalisir dan mengurangi terjadinya efek deterministic maupun efek stokastik setiap instalasi radiologi harus mempunyai aspek untuk menunjang keselamatan radiasi yang dimana merupakan sebuah tindakan yang harus dilakukan untuk melindungi dari paparan sinar x dan juga dapat mengurangi daripada efek yang kan diterima oleh pekerja , masyarakat , maupun lingkungan akan bahaya yang disebabkan oleh radiasi. Dalam bidang radiologi pemanfaatan radiasi atau sinar xdengan tujuan untuk mendiagnosis pasien dalam lingkup radiologi diagnostik dan radiologi intervensional ( Perka BAPETEN Nomor 8, 2011).

Pada saat sedang menggunakan radiasi perlu mempertimbangkan dalam segi aspek pendukung puntuk para pekerja radiasi sehingga keselamatan dapat terjamin.Radiologi denga pemanfaatan radiasi adalah sebuah macam alpha, beta, gamma yang dapat memberikan keuntungan dalam diagnose pada penyakit maupun hal-hal yang berkaitan dengan anatomi pada step pertama sebelum dilakukannya tindakan yang akan digunakan ( Suyatno, 2008). Pemanfaatan dari radiasi harus sesuai dengan prinsip yang sudah di tetapkan seperti keuntungan harus lebih besar dari kerugian akibat dari efek sinar x sehingga harus ditekan harus di minimalisir mungkin dosis yang akan diterima dan selalu memperhatikan aspek pendukung dalam kesehatn dan keselamatanpengguna radiasi, hal tersebut iterapkan untuk melindungi pekerja , masyarakat dan lingkungan atas bahaya yang disebabkan oleh radiasi. 

Dosis yng diterima oleh para pekerja radiasi dalam kurung per tahun adalah 20 mSv, dan untuk masyarakat dan juga lingkungan yang terpapar radiasi dengan jumlah dosis 1 mSv dalam kurun per tahun yang sudah di tetapkan dalam ( PERKA BAPETEN, Nomor 4, 2013). Pada penetapan peraturan BAPETEN Nomor 4 (2020) mengenai aspek pendukung keselamatan penggunaan radiasi dapat dilakukan dengan penggunaan perisai pelindung yang terbuat dari timbal atau biasanya disebut dengan shealding dan penataan ruang pemeriksaan radiologi .  shealding atau perisai pelindung yang terbuat dari timbal yang berfungsi untuk menghindarkan radiasi yang tidak diinginkan pada area tertentu dan penggunaan shealding atau perisai pelindung berfungsi untuk melindungi area lingkungan agar sinarradiasi tidak tersebar ( Ancila & Hidayanto, 2016). 

Pelindung dari timbal yang terdapat pada dinding pemeriksaan, pintu yang terdapat timbal, jendela pada ruang operator , dan juga penggunaan shealdig untuk area yang di butuhkan maupun apron yang didalamnya terdapat material timbal . Perisai timbal yang memiliki karakteristik baik untuk penahan yaitu material timah hitam ( PERMENKES Nomor 24, 2020).  Penggunaan timah hitam didalamnya terkandung nomor atom yang tinggi, sehingga menyebabkan peyerapan sinar radiasi yang baik untuk ruangan atau sebagai pertahanan radiasi untuk ruangan( Akhadi, 2000 ).

Memanfaatkan sinar x atau radiasi yang memberikan keuntungan dalam diagnose, salah satu diantaranya pada pemeriksaan dengan penerapannya memalui berbagai pemeriksaan seperti halnya pemeriksaan radiodiaknostik dan pemeriksaan radioterapi dengan menggunakan sinar x pada cabang ilmu kesehatan sehingga tidak terjadi atau tidak timbulnya efek yang disebabkan oleh sinar x, meskipun terjadi efek yang disebabkan oleh sinr x dapat diminimalisir dengan adanya penggunaan shealdig maupun perisai yang terbuat dari timbal dan apabila penggunaan sinar x yag berlebihan harus selalu mematuhi prinsip dari proteksi radiasi yaitu keuntungan penggunaan sinar x harus lebih besar dari kerugian yang akan diterima, meminimalisir dosis yang akan diterima dan menekan paparan radiasi serendah mungkin. Pada pernyataan tersebut perlu dilakukan pemantauan secara berkala dengan tujuan untuk pemantauan mengenai kesehatan dan keselamatan melalui pelatihan dan pemahaman mengenai proteksi radiasi ( Akhadi,2000).

Pada rekapan data untuk para pekerja dengan pengecekan 3 bulan sekali untuk pemantauan dosis yang diterima pada detector perorangan yaitu TLD. TLD merupakan sebuat detektor bertujuan untuk mengecek dosis radiasi yang diterima oleh para tenaga medis yang bekerja di instalasi radiologi ( Merdith & Masssey, 1972).Dari hasil penelitian yang dilakukn oleh Syahda dkk. (2020) menyatakan bahwa penerimaan dosis radiasi yang diterima sebanyak 0 mSv dalam satu tahun pada TLD dan pelaporan mengenai minim para pekerja dalam menggunakan TLD

REFERENSI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun