Mohon tunggu...
Avila Fitriasih
Avila Fitriasih Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya siswa SMP Negeri 44 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langit Senja di Pantai Pada Sore Hari

13 Agustus 2024   07:15 Diperbarui: 13 Agustus 2024   07:25 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di ujung barat pulau itu, terhampar sebuah pantai yang indah dengan pasir putih dan air laut yang jernih. Senja adalah waktu favorit bagi Moana untuk mengunjungi pantai ini. Setiap hari, dia duduk di tepi pantai sambil menikmati keindahan matahari terbenam yang memancarkan warna-warna magis di langit.

Pada suatu senja yang cerah, Moana duduk sendirian di pantai sambil merenungkan kehidupannya. Dia teringat akan masa lalu yang penuh kenangan manis dan juga pahit. Namun, senja yang tenang ini memberinya kesempatan untuk merenung dan menyadari betapa berharganya setiap detik kehidupan.

Saat matahari mulai terbenam, Moana melihat seorang anak perempuan kecil berlari-lari kecil di sepanjang pantai. Anak itu terlihat begitu bahagia dan bebas, tanpa beban yang menghimpitnya. Maria tersenyum melihat anak itu dan merasa terinspirasi oleh kepolosan dan keceriaan anak kecil itu.

Dengan langkah ringan, Moana berjalan menuju anak kecil itu dan bertanya, "Apa yang membuatmu begitu bahagia, Nak?". Anak kecil itu tersenyum lebar dan menjawab, "Saya bahagia karena bisa berlari di pantai dan menikmati senja yang indah seperti ini."

Moana tersadar bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan untuk menikmati keindahan dan kesederhanaan hidup, seperti yang dilakukan oleh anak kecil itu. Dengan hati yang penuh syukur, Moana merenungkan arti kebahagiaan sejati dalam setiap detik senja yang berlalu.

Senja di pantai itu menjadi saksi dari pertemuan Moana dengan kebahagiaan sejati yang ada di sekitar kita, hanya perlu membuka mata dan hati untuk melihatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun