Mohon tunggu...
avika raya
avika raya Mohon Tunggu... Mahasiswa - sebagai mahasiswa dan karyawati disebuah instansi yg harus berkompeten dan aktif baik dalam akademik maupun kinerja

menyukai ketertarikan pada penulisan artikel, mengemukakan pendapat dan pemikiran dalam laman web ataupun tulisan tangan. suka menulis cerita ataupun puisi, hobi bernyanyi dan suka camilan pedas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunitas Berbagi Online sebagai Wadah Penyalur Donasi untuk Masyarakat Kurang Mampu

6 Juli 2022   18:50 Diperbarui: 6 Juli 2022   19:07 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbuat baik adalah kewajiban manusia dalam menjalani kehidupan, salah satunya adalah membantu sesama. Hal yang baik memang harus selalu dilakukan, karena akan berbalas kebaikan pula. Saling membantu akan menciptakan kehidupan yang lebih bahagia, tenang, merasa cukup dan senantiasa bersyukur. 

Selain itu, membantu sesama yang berlatar kekurangan (sandang, pangan, dan papan) bernilai ibadah dan pahala, karena bisa sedikit membantu dan bermanfaat bagi orang yang membutuhkan. Banyak cara yang bisa dilakukan, dengan menyantuni lansia, yatim dan piatu, serta turun jalan menyantuni orang tunawisma maupun pengamen dan pengemis.

Di era generasi 5.0 yang didelegasikan dengan berkembang pesatnya teknologi digital pun bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sosial tersebut. Para pengguna sosial media banyak memanfaatkan fitur yang ada untuk membangun suatu komunitas berbasis online dengan membentuk akun media sosial yang dilakukan untuk mengutip donasi via transfer. 

Dimana nantinya hasil donasi yang dikumpulkan dari transfer donatur bisa diserahkan kepada pihak yang membutuhkan dengan turun jalan langsung dan mendokumentasikannya. 

Kemudian di publikasi melalui akun media social pihak terkait untuk menginformasikan kepada donatur jika santunannya telah diserahkan. Kegiatan tersebut mudah dilakukan, karena tidak memerlukan tenaga untuk meminta sumbangan secara langsung. 

Cukup dengan menyertakan nomor rekening pada fitur media sosial, dan para donatur bisa men-transfer sumbangan mereka. Tanpa harus bertatap muka, tanpa harus mengatakan nominal sumbangannya, dan tidak memakan waktu.

Hal tersebut ternyata efisien dan banyak orang yang memanfaatkan kegiatan tersebut seperti ingin memberi santunan tapi tidak adanya waktu karena kesibukan masing-masing. Sehingga komunitas itu memberi wadah kepada pemberi sumbangan atau donatur untuk mewakili mereka dalam berbagi. 

Jelas komunitas itu adalah kepercayaan para donatur dan tanggung jawabnya juga besar. Bahkan para komunitas tersebut menerapkan sistem transparansi dengan membeberkan jumlah nominal donasi yang dikumpulkan kepada para pengguna media sosial demi menghilangkan stigma negatif dan rasa takut donatur untuk mendonasikan santunannya pada orang yang salah. 

Ide positif komunitas tersebut ternyata cukup ampuh untuk menarik para donatur lebih banyak lagi.

Kegiatan positif ini diharapkan bisa terus berjalan dan berkembang semakin baik dengan dasar kemanusiaan, amanah, jujur, dan bertanggung jawab demi kebaikan bersama. Sebab kebahagiaan ialah ketika kamu memanfaatkan hidupmu untuk berbagi dan menolong sesama.

Afikha Raya Handayani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun