Mohon tunggu...
Avifah Nur A
Avifah Nur A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Djuanda

dikala engkau sedih, senang , dan bahagia . akan selalu ada sajadah untuk tempat bersujud.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyelenggaraan Webinar Online sebagai Sebuah Wadah Penyaluran Pendidikan di Masa Pandemi

1 September 2021   21:46 Diperbarui: 1 September 2021   22:06 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hadirnya wabah pandemi disaat seperti ini, membuat orang tua semakin berpacu pada sebuah tantangan dalam mendidik anak secara mandiri di rumah, dengan adanya tantangan ini mengharuskan orang tua untuk menambah wawasan mereka agar mampu mendidik anaknya, terutama pada anak usia dini yang perlu diimplementasikan dalam pengajarannya dengan sangat hati-hati. Maka, dari itu bagi para orang tua dimasa seperti ini memanglah seharusnya menyadari akan perannya sebagai orang tua dalam memahami akan kebutuhan dan perkembangan disetiap tumbuh kembang anaknya. Dengan adanya permunculan permasalahan disaat seperti inilah, yang pada akhirnya membuat grup KKN AKB 28 FKIP Universitas Djuanda Bogor melaksanakan sebuah Webinar Online melalui media virtual zoom meeting pada Minggu, (22/08) yang bertema "Peran Orang tua dalam Mendidik Anak Usia Dini dimasa Pandemi".

Ketua pelaksana dalam kegiatan webinar ini, ialah Siti Fatimah. Fatimah merupakan mahasiswa semester 7 pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Ia mengatakan tujuan dari diselenggarakannya webinar dengan tema '' Peran Orang tua dalam Mendidik Anak Usia Dini dimasa Pandemi'' tersebut yaitu, guna memberikan pengetahuan kepada khalayak umum untuk lebih bijak dalam mendidik anak terutama dimasa pandemi ini dan untuk memahami bagaimana kebutuhan secara psikologis pada anak usia dini. Pelaksanaan kegiatan webinar online ini dilaksanakan dengan tanpa adanya biaya tambahan untuk pendaftaran alias GRATIS,  webinar ini diadakan untuk UMUM dan diikuti oleh berbagai peserta dari berbagai kalangan usia, dimana  target utama sasaran webinar online ini bagi para Orang tua yang berperan langsung sesuai dengan tema webinar ini, lalu para guru SD /TK/PAUD yang dimana webinar ini berfokus pada usia dini dan juga tidak terlepas dari partisipasi mahasiswa yang  mengikuti webinar online ini diwaktu luang untuk turut serta berpartisipasi guna menambah wawasan dalam mendidik anak usia dini. Adapun jumlah keseluruhan peserta  dalam webinar ini yakni, secara keseluruhan peserta webinar ini dengan jumlah peserta 48 peserta yang hadir.

Dokpri
Dokpri

Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan CV setiap Narasumber yang terdapat pada pelaksanaan webinar ini dihadiri oleh 3 Narasumber, setelah melaksanakan pembacaan CV ini dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Ibu Anne Effane M. Pd mengenai "Tips orang tua dalam mendidik anak dimasa pandemi"  dimana dikatakan oleh Narasumber pertama ibu Anne Effane, M.Pd.I bahwasannya '' Mendidik anak bukanlah pekerjaan yang mudah, terlebih pada masa pandemi COVID19 seperti sekarang ini. Banyak sekali menimbulkan dampak berupa kecemasan dan stres pada anak. Sehingga, orangtua harus pintar menciptakan nuansa yang aman dan nyaman bagi anaknya, selain memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak, sebagai orangtua juga harus selalu menemukan kegiatan yang dapat membuat nyaman dan bahagia anak. Pastikan anak anda bahagia dimanapun berada dengan memberikan rasa kasih sayang dengan berbicara atau dengan pelukan hangat''.

Kemudian dilanjutkan pada Narasumber kedua yaitu yang disampaikan oleh ibu Annisa Mawardhini S.ST, M.Pd  mengenai " Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak Sejak Dini Secara Islam ". Dimana beliau memaparkan wawasan "pentingnya terkait pengenalan anak tentang tauhid (mengesahkan Allah), tauhid Rububiyah mengesahkan dalam perbuatannya, menciptakan memberi rezeki, mematikan, menghidupkan, menurunkan hujan serta menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, serta bagaimana mengajarkan anak akhlak yang baik (akhlak karimah) Terhadap Allah, terhadap sesama manusia, terhadap diri sendiri."

Lalu, setelah pemaparan pemahaman pendidikan anak secara islami, dilanjutkan dengan penyampaian pada materi ketiga yaitu yang disampaikan oleh Ibu Herly Novita Sari M.Psi, Psikologi mengenai "Perkembangan Anak dan Mendidik Tanpa Trauma". Dimana beliau mengatakan bahwasannya ''Trauma masa anak (TMA) menurut Rosenbloom dan Wiliam Chistine (2019) adalah peristiwa yang mengandung dua kondisi, yaitu Peristiwa itu biasanya melibatkan perasaan takut yang dalam atau rasa takut akan kematian atau menimbulkan luka fisik atau luka batin yang serius dan peristiwa yang terjadi, dirasakan sangat berarti di diri anak yang mengalaminya. Trauma yang dilakukan oleh pengasuh dapat terwujud dalam berbagai bentuk yaitu kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan sesksual, pengabaian dan antipati''.

Maka dari itu, berdasarkan pemaparan dari berbagai narasumber "Anak usia dini adalah merupakan sosok individu kecil yang tengah tumbuh dan berkembang pesat baik secara fisik maupun psikologisnya. Anak usia dini juga adalah anak yang berada pada rentang usia 4-6 tahun. Mereka akan meniru terhadap segala sesuatu yang tampak disekitarnya, dimana dalam mendidik anak ini diperlukan penciptaan suasana yang nyaman dan bahagia sehingga anak-anak menjadi lebih mudah menerima proses pembelajaran tanpa menimbulkan trauma bagi anak dan akan mempersulit pemerolehan pemahaman dalam pembelajaran,  serta pentingnya dalam setiap proses pendidikan bagi anak dilaksanakan sesuai dengan perintah agama yang akan membentuk kepribadian anak, sehingga anak memiliki ketauhidan dan juga akhlak yang baik disetiap pemerolehan proses pembelajarannya''.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun