Sistem ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi di Indonesia memiliki dua priode, yaitu priode pra kemerdekaan dan priode kemerdekaan. Pada priode pra kemerdekaan, terdapat sistem tanam paksa, yang mana pada tahun 1830, pemerintah belanda memutuskan untuk menerapkan cultuurstelsel (tanam paksa), sistem ini mewajibkan setiap tahun rakyat menyetor ke pusat-pusat pengumpulan pemerintah komoditi ekspor yang laku di pasar eropa seperti kopi dan gula.Â
Pada pertengahan dan akhir dasawarsa 1840an, sistem ini mengalami gagal panen yang menyebabkan kelaparan dan kesengsaraan bagi penduduk jawa, hingga akhirnya pada tahun 1870, sistem tanam paksa ini pun berhenti. Lalu masuklah kebijakan ekonomi liberal pada pertengahan abad 19 yang memunculkan pemerintahan penganut paham liberalisme, yakni paham yang mengutamakan hak dan kebebasan individu dalam bebagai kegiatan seperti ekonomi, sosial dan politik. Meskipun prinsip sistem ini tidak ada pemaksaan, akan tetapi pada praktiknya, berbagai perintah dan paksaan masih kerap kali terjadi.
pada masa priode kemerdekaan, terdapat dua cabang priode, yakni priode orde lama dan priode orde baru, yang mana pada masa priode orde lama, terbagi menjadi 3 masa, yang pertama adalah Masa Kemerdekaan, yang terjadi pada tahun 1945 sampai tahun 1950, yang mana pada masa ini, keadaan ekonomi sangat buruk yang dikarenakan adanya inflasi yang disebabkan oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali.Â
Yang kedua adalah masa demokrasi liberal yang terjadi sejak tahun 1950 sampai dengan tahun 1957, yang mana pada masa ini kerap kali terjadi pergantian kabinet yang disebbkan oleh jumlah partai yang cukup banyak.Â
Dan yang terakhir adalah masa demokrasi terpimpin yang terjadi sejak tahun 1959 sampai dengan tahun 1967, yang mana pada masa ini, pemikiran soekarno lah yang menjadi dasar pelaksanaan demokrasi terpimpin yang berdampak pada perubahan struktur ekonomi yang akhirnya cenderung berjalan melalui sistem etatisme yang mana pada sistem ini, Negara dan aparatur ekonomi Negara bersifat dominan serta mematikan potensi dan kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor Negara
sedangkan pada masa orde baru, timbulah situasi yang tidak pasti sehingga menyebabkan terganggunya sistem ekonomi, hal ini terjadi karena tingkat produksi dan investasi di berbagai sektor menunjuksn kemunduran. Hingga pada akhirnya, terbentuklah strategi pembangunan untuk mempeprdalam tingkat intervensi pemerintah dalam perekonomian dan maninggalkan prinsip mekanisme pasar secara lebih ekstrem.
Avifah Nafila - FISIPÂ
sumber :
https://play.google.com/store/books/details?id=TnUmDwAAQBAJ