Mohon tunggu...
Avid Dea
Avid Dea Mohon Tunggu... Wiraswasta - avid dea saftri

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Melarang Anak dengan Benar

15 September 2019   22:44 Diperbarui: 15 September 2019   22:48 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Beberapa orang tua ,sangat kawatir dengan kebaikan anaknya apa yang di lakukan anak menjadi sesuatu yang perlu di perhatikan antara orangtua merasa was-was  atau orang tua merasa anak kurang maksimal dalam melakukan suatu hal sehingga orang tua sering ikut-ikut dalam pemilihan keputusan.

Tidak jarang banyak orang tua juga yang memberikan tanggapan dengan emosi yang tinggi ketika anak hanya menanyakan apakah boleh seperti ini atau tidak dan lagi banyak orang tua yang  tidak jarang mengaitkan dengan cerita jaman dahulu yang menjadi pengalaman orang tua . Namun kadang jadi penghambat anak dalam mengambil keputusan .

Dan ada juga orang tua yang mengaitkan-ngaitkan keputusan anak dengan hal-hal yang negatif padahal belum tentu hal uang diinginkan anak negatif selalu terkadang cara orang tua melarang anak justru membuat anak merasa salah di posisi mana saja dan buruk di keadaan apa saja.

Dengan melarang-larang anak dengan cara yang tidak tepat terkadang hal-hal seperti itu yang membuat anak merasa bersalah sehingga di posisi anak selalu salah dan ingin bebas sebebas bebasnya sehingga tidak jarang anak berbuat di belakang orang tua secara sembunyi-sembunyi - sembunyi.

Lalu bagaimana cara melarang anak dengan  benar gunakan sistem demokratis dalam pola asuh anak  dengan menyampaikan pendapat anak di dengarkan oleh orang tua secara baik" lalu jika salah sampaikan juga dengan baik agar anak mengerti atau  dengan tindakan dengan memberi sentuhan mengapa orang tua melarang dengan menyentuh anak secara perlahan-lahan. Maka apa yang di sampaikan anak akan di terima dengan kepala dingin dan merasa orang tua memberi masukan bukan melarangnya .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun